Selasa, 28 April 2020

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA / MATERI BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSI KELAS XI SMA


SISTEM REPRODUKSI
Untuk SMA kelas XI

Salah satu ciri makhluk hidup, termasuk manusia yaitu berkembang biak/menghasilkan keturunan. Sistem reproduksi pada manusia menjadi komponen penting dalam menghasilkan keturunan. Sistem reproduksi manusia berbeda antar laki-laki dengan wanita baik itu struktur organ eksternal maupun internalnya, begitupun dengan fungsinya.
Sebelum mempelajari sistem reproduksi manusia lebih lanjut, mari kita lihat peta konsep tentang materi sistem reproduksi berikut:

A. SISTEM REPRODUKSI PADA LAKI-LAKI
1.      Organ Reproduksi Laki-laki
Organ reproduksi laki-laki yaitu: skrotum, testis, saluran pengeluaran, kelenjar aksesori, dan penis.
a.       Skrotum (Kantong Pelir)
Merupakan kantung pembungkus testis. Struktur skrotum terdiri dari kulit, fasia (selaput pembungkus otot), dan otot polos. Pada skrotum terdapat otot krenmaster yang bertugas mengatur suhu testis beberapa derajat lebih rendah dari suhu tubuh.

b.      Testis
Berfungsi menghasilkan sperma dan hormon androgen. Pada laki-laki terdapat sepasang (dua buah) testis yang berbentuk oval dengan ukuran panjang 4-5 cm, dan diameter 2,5 cm.
Tempat pembentukan sperma di dalam testis terjadi pada tubulus seminiferus yang terdapat lapisan epitelium germinal yang mengandung sel-sel batang (spermatogonium), sel sertoli (memberi nutrisi untuk spermatozoid), dan sel leydig (mensekresi hormon androgen).

c.       Saluran reproduksi
1)    Epididymis, berfungsi sebagai tempat pematangan dan penyimpanan sperma untuk sementara.
2)    Vas Deferens, berfungsi untuk mengangkut Sperma dari epididimis menuju Kantung sperma (vesika seminalis).
3)    Duktus   Ejakulatorius, berfungsi menyemprotkan sperma hingga masuk ke dalam uretra dan selanjutnya mengalirkannya ke luar.
4)    Uretra, berfungsi sebagai saluran semen dari kantung mani dan sebagai alat ekskresi (membuang urin).

d.      Kelenjar aksesori
1)    Vesikula Seminalis, berfungsi menyekresikan cairan kental yang mengandung zat-zat makanan bagi sperma (semen). Menyekresikan prostaglandin yang berfungsi merangsang  kontraksi otot uterin untuk mendorong semen mencapai uterus
2)    Kelenjar Prostat, berfungsi menyekresikan cairan encer seperti susu yang bersifat basa sehingga dapat menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan keasaman vagina
3)    Kelenjar Cowper (Bulbouretra), berfungsi menyekresikan cairan yang berfungsi sebagai pelumas

e.      Penis
Penis berfungsi sebagai organ kopulasi serta pengeluaran urine dan semen.

Gambar Organ Reproduksi Laki-laki


2.       Hormon Reproduksi Laki-laki
Hormon yang berperan dalam reproduksi laki-laki diproduksi oleh tiga kelenjar hormon yaitu testis, hipofisis, dan hipotalamus. Macam-macam hormon kelamin laki-laki yang dihasilkan oleh kelenjar tersebut antara lain:
a.       Hormon Testikular
1)      Testosterone, berfungsi:
a.       Saat janin, berperan dalam diferensiasi saluran kelamin internal dan eksternal, serta menstimulasi penurunan testis ke dalam skrotum.
b.      Masa pubertas, berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan ciri-ciri seks sekunder.
2)      Androstenedion, sebagai prekusor hormon estrogen pada laki-laki.
3)      Dihidrotestosteron, untuk pertumbuhan prenatal dan diferensiasi genitalia laki-laki.
4)      Inhibin dan protein pengikat androgen, dihasilkan oleh sel sertoli dan berfungsi merespon FSH.

b.      Hormon Hipofisis
1)      FSH (follicle stimulating hormone), berperan dalam spermatogenesis
2)      LH (luteinizing hormone), merangsang sel leydig di dalam testis untuk berkembang dan mensekresikan testosterone.

c.       Hormon Hipotalamus
GnRH (gonadotropin releasing hormon), berfungsi merangsang hipofisis mengeluarkan LH dan FSH.



3.       Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma yang terjadi di tubulus seminiferus. Spermatogenesis memerlukan waktu skitar 74 jam. Tahap-tahap spermatogenesis adalah sebagai berikut:

Gambar Spermatogenesis di tubulus seminiferus


                  B.  SISTEM REPRODUKSI PADA WANITA
1.         Organ Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanaita dibedakan menjadi organ reproduksi luar dan organ reproduksi dalam :
a.      Organ reproduksi luar (vulva/pudendum):
1)      Mons pubis, merupakan jaringan lemak berkulit ditutupi rambut setelah masa pubertas.
2)      Labia major, berfungsi melindungi vagina
3)      Labia minor, berfungsi melindungi vagina
4)      Klitoris, merupakan organ erektil
5)      Vestibula, area yang dikelilingi labia minor, menutupi lubang uretra, mulut vagina, dan saluran kelenjar Bhatolin.
6)      Mulut vagina/Selaput dara (hymen), merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah.

b.      Organ reproduksi dalam :
1)      Ovarium/ indung telur
Terdapat sepasang terletak di rongga pelvis (panggul), berbentuk seperti kenari dengan ukuran panjang 3-5 cm, lebar 2-3 m, dan tebal 1 cm. Berfungsi sebagai tempat oogenesis, menghasilkan ovum dan hormone estrogen dan progesterone.

2)      Tuba falopi (oviduct),
Oviduk berfungsi menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus. Terdapat sepasang, dengan panjang 10 cm. terdapat ujung terbuka berbentuk corong yang disebut infundibulum. Dinding tuba falopi terdapat silia untuk menggerakkan oosit ke uterus.

3)      Uterus
Berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Uterus berbentuk seperti buah pir terbalik. Dinding uterus terdiri dari perimetrium (terluar), myometrium (tengah, terdiri dari otot polos), dan endometrium (terdalam) yang berfungsi sebagai tempat implantasi zigot dan pertumbuhan janin.

4)      Vagina
Merupakan tabung fibromuskula, memiliki dinding yang berlipat-lipat, elastis, dan dilapisi epitel pipih berlapis banyak yang memiliki reseptor untuk estrogen. Vagina berfungsi sebagai organ kopulasi.
Gambar organ reproduksi wanita

2.         Hormon Reproduksi Wanita
Hormon kelamin wanita diproduksi oleh ovarium, uterus, plasenta, hipofisis, dan hipotalamus.
a.       Estrogen
b.      Progesterone
c.       LH (luteinzing hormone)
d.      FSH (follicle stimulating hormone)
e.      GnRH (gonadotropin realeasing hormone)
f.        HCG (human corionic gonadotropin)
g.       Laktogen plasenta/ human placental lactogen (HPL) atau somatomammotropin korionik
h.      Tirotropin
i.         Relaksin
j.        Prolactin
k.       Oksitosin
l.         CRH (coricotropin releasing hormone)
m.    Prostaglandin

3.         Oogenesis
Oogenesis merupakan pembentukan gamet betina (sel telur/ovum) yang terjadi di dalam ovarium. Proses ini ditandai adanya perubahan oogoniun (sel germinal) menjadi oosit (calon ovum) yang akan mengalami pemasakan sehingga menjadi ovum.




4.        
Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi merupakan siklus pemasakan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Siklus menstruasi berlangsung sebagai akibat dari adanya pengendalian oleh berbagai hormon, baik hormon hipotalamus-hipofisis maupun dari ovarium. Pada umumnya, rentang siklus menstruasi pada wanita adalah 28 hari. Berikut adalah gambar dan penjelasan tentang menstruasi pada manusia.

Siklus menstruasi diawali oleh perkembangan folikel yang dipicu oleh hormon FSH dari kelenjar pituitary bagian depan. Folikel yang sedang berkembang akan mengeluarkan estrogen yang berperan dalam merangsan penebalan endometrium dan menekan sekresi FSH, serta merangsang pengeluaran LH dari pituitary bagian depan. LH bertanggung jawab terhadap pemasakan folikel agar dapat berkembang dengan sempurna. apabila folikel telah masak, ovum akan keluar dari ovarium dan sisa folikel tetap tertinggal di ovarium. Proses keluarnya ovum dari ovarium disebut ovulasi.
Di bawah pengaruh LH, sisa folikel di ovarium berubah menjadi korpus luteum dan selama beberapa hari akan menghasilkan progesterone, yaitu hormon yang berfungsi mempertahankan ketebalan endometrium dan perkembangan kelenjar air susu.
Apabila fertilisasi tidak terjadi, pengeluaran progesterone dari korpus luteum akan segera terhenti, kemudian kadar progesterone dalam darah menurun, sehingga ketebalan endometrium tidak dapat dipertahankan. Akhirnya, endometrium meluruh dan siklus menstruasi dimulai kembali.

5.         Pembuahan, Kehamilan, Kelahiran
Pembuahan
Pembuahan atau fertilisasi adalah penyatuan sel gamet (sel kelamin) jantan (sperma) dan betina (ovum). yang akan menghasilkan zigot. Pada manusia ovum yang telah masak yang dikeluarkan saat ovulasi di saluran reproduksi wanita dapat dibuahi sprema dari laki-laki akan menjadi zigot dan akan berkembang menjadi embrio di dalam uterus/Rahim wanita.
Kehamilan
Kehamilan/ pregnansi/ gestasi adalah perkembangan zigot menjadi embrio/ janin di dalam uterus/rahim ibu hingga siap untuk dilahirkan.

Kelahiran
Pengeluaran individu muda (bayi) dari tubuh induk (ibu) disebut kelahiran. Faktor yang memicu kelahiran tidak diketahui dengan jelas. Tetapi, proses tersebut diduga diawali oleh adanya hormon relaksin yang dikeluarkan oleh plasenta. Relaksin berfungsi meningkatkan fleksibilitas jaringan di daerah panggul (pelvis) dan pelebaran mulut rahim/serviks. Pelebaran serviks menghasilkan reflex pengeluaran oksitosin dari hipotalamus, selanjutnya oksitosin akan merangsang otot Rahim untuk berkontraksi sehingga bayi terdorong turun ke jalan lahir.
Turunya bayi ke jalan lahir akan menyebabkan serviks dan dinding vagina semakin meregang. Hal ini menyebabkan pengeluaran oksitosin yang lebih banyak, sehingga kontraksi dinding uterus juga semakin kuat. Keadaan demikian terus berlangsung hingga akhirnya bayi terdorong sepenuhnya dari dalam Rahim, dan terjadilah kelahiran.

6.         Laktasi
Laktasi adalah proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI (air susu ibu). Laktasi dipengaruhi oleh hormon sebagai berikut:
a.    Pada saat kehamilan estrogen merangsang perkembangan saluran kelenjar, dan progesterone merangsang pembentukan alveolus pada payudara. Penurunan estrogen dan progesterone akibat plasenta saat kelahiran akan memicu laktasi.
b.    HPL (human Placental Lactogen), dikeluarkan oleh plasenta sejak 2 bulan kehamilan. Hormon ini berperan dalam pertumbuhan payudara, putting, dan areola.
c.     Prolactin dan somatomammotropin korionik merangsang perkembangan kelenjar mamae.
d.    Oksitosin merangsang pengeluaran susu.

           C.      GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI
1.       Gangguan Sistem reproduksi Laki-laki
a.       Disfungsi ereksi (impotensi)
b.      Kanker penis
c.       Hipogonadisme, yaitu penurunan fungsi testis akibat gangguan hormon
d.      Kriptorkidisme, yaitu kegagalan testis turun ke dalam skrotum saat bayi.
e.      Uretitis (radang uretra)
f.        Epididimisitis (radang epididymis)
g.       Orkitis (radang testis)
h.      Prostatitis (radang kelenjar prostad)

2.       Gangguan sistem reproduksi wanita
a.       Dismenore (nyeri haid)
b.      Penyakit radang panggul (PRP) atau radang saluran genitalia.
c.       Kanker payudara
d.      Amenore primer, yaitu tidak menstruasi sampai usia 17 tahun.
e.      Ovarium poliklistik, terdapat banyak kista pada ovarium.
f.        Kanker vagina
g.       Kanker serviks
h.      Kanker ovarium
i.         Endometriosis, terdapat jaringan endometrium di luar uterus.
j.        Penyempitan tuba falopi
k.       Mola hidatidosa (hamil anggur)
l.         Mioma uterus, tumor jinak pada rahim.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SISTEM SIRKULASI / SISTEM PEREDARAN DARAH / KARDIOVASKULER

 SISTEM PEREDARAN DARAH DARAH Darah terdiri dari plasma darah dalam berbentuk cair, serta sel-sel lainnya. Plasma darah yang terkandung di d...