Rabu, 24 November 2021

RANGKA / TULANG MANUSIA - SISTEM GERAK PADA MANUSIA

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

Alat gerak pada manusia dan hewan tingkat tinggi adalah tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif, terdiri dari 206 tulang yang saling berhubungan menyusun sistem rangka. sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi sehingga dapat menggerakkan tulang. 

TULANG / RANGKA

Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi sesuai dengan fungsinya. Rangka berfungsi sebagai:

  1. Formasi bentuk tubuh. Tulang-tulang penyusun tubuh menentukan bentuk dan ukuran tubuh.
  2. Formasi sendi-sendi. Tulang-tulang yang berdekatan membentuk persendian yang bergerak, tidak bergerak, atau sedikit bergerak, bergantung pada kebutuhan fungsional tubuh.
  3. Pelekatan otot-otot. Tulang-tulang menyediakan permukaannya sebagai tempat untuk melekatkan otot-otot. Otot-otot dapat berfungsi dengan baik apabila melekat dengan kuat pada tulang.
  4. Bekerja sebagai pengungkit. Tulang digunakan sebagai pengungkit untuk berbagai macam aktivitas selama pergerakan.
  5. Penyokong berat badan serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh tekanan. Tulang-tulang menyokong berat badan, memelihara sikap tubuh tertentu (misalnya : sikap tegak pada tubuh manusia).
  6. Proteksi. Tulang-tulang membentuk rongga yang melindungi organ-organ halus seperti otak, sumsum tulang belakang, jantung, paru-paru, dan organ-organ bagian dalam tubuh lainnya. 
  7. Hemopoesis. Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel-sel darah. 
  8. Fungsi imunologis. Sel-sel imunitas dibentuk di dalam sumsum tulang. Misalnya pembentukan limfosit B yang dapat membentuk antibodi untuk sistem kekebalan tubuh.
  9. Penyimpanan kalsium. Tulang-tulang mengandung sekitar 97% kalsium yang terdapat di dalam tubuh. Kalsium tersebut berupa senyawa anorganik maupun garam-garam, terutama kalsium fosfat. Kalsium akan dilepaskan ke darah bila dibutuhkan.

Rangka manusia dapat dikelompokan menjadi dua kelompok besar yaitu apendikuler dan aksial. Rangka apendikuler  merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota gerak atas dan bawah, terdiri atas 126 ruas tulang. Rangka aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh, yaitu pada tulang tengkorak,tulang belakang,tulang rusuk dan tulang dada, terdiri dari 80 tulang.

B. Rangka Aksial , terdiri dari

1) Tulang Tengkorak Tempurung kepala (Cranium),

  • Tengkorak manusia tersusun dari 22 buah tulang yang merupakan gabungan tulang-tulang tempurung kepala (kranium) dan tulang muka.
  • Tulang tempurung kepala berfungsi untuk melindungi otak.
  • Tulang tempurung kepala tersusun dari tulang dahi (frontal) tulang kepala belakang (osipital) tulang ubun-ubun (parietal) tulang pelipis (temporal). tulang baji (sphenoid) tulang tapis (ethmoid) 
  • Tulang-tulang muka membentuk rongga mata untuk melindungi mata, membentuk rongga hidung serta langit-langit, dan memberi bentuk wajah.
  • Di bagian bawah tempurung kepala terdapat rongga khusus yang disebut foramen magnum. Foramen magnum berfungsi sebagai tempat masuk dan keluarnya pembuluh syaraf serta darah yang kemudian menuju ke sumsum tulang belakang.
  • Tulang muka terdiri dari tulang rahang atas (maksila) tulang rahang bawah (mandibula) tulang pipi (zygomatik) tulang air mata (lakrimal) tulang hidung (nasal) tulang langit-langit (palatum). tulang gigi (os. dental).

2) Tulang belakang (Vertebrae)

  • Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh  yang berfungsi untuk menopang seluruh tubuh, melindungi organ dalam tubuh, serta merupakan tempat pelekatan tulang rusuk. 
  • Tulang belakang terdiri dari 33 ruas yang terdiri (7 12 5 5 4) :
    1. 7 ruas tulang leher (vetebrata servikalis) 
    2. 12 ruas tulang punggung (vetebrata dorsalis)
    3. 5 ruas tulang pinggang (vetebrata lumbalis)
    4. 5 ruas tulang kelangkang (vertebrae sacralis) 
    5. 4 ruas tulang ekor  ( vertebrae Coxae) 

  • Tulang leher atas yang berhubungan dengan tempurung kepala disebut Tulang atlas. 
  • Tulang kelangkang (sakrum) merupakan fusi dari lima segmen tulang belakang, Kedepan melindungi usus dan organ kelamin yaitu tulang duduk (Ischium) tulang usus (Illium) Tulang kemaluan (pubis)
  • Sedangkan tulang ekor (koksi) merupakan fusi dari empat segmen terkahir tulang belakang.

3) Tulang dada ( Sternum)

  • Tulang dada terdiri dari 3 bagian yaitu hulu (manubrium) badan (korpus) taju pedang (xiphoid prosesus). Kepala tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang selangka dan tulang rusuk pertama.
  • Badan tulang dada merupakan tempat melekatnya 6 (enam ) tulang rusuk sejati dan 3 ruas palsu yang menempel pada rusuk sejati paling bawah 

4) Tulang rusuk

  • Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang.
  • Tulang rusuk digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu tulang rusuk sejati, tulang rusuk palsu, dan tulang rusuk melayang. 
  • Tulang rusuk sejati berjumlah 7 pasang. Ujung depan tulang sejati melekat pada tulang dada, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang punggung.
  • Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Ujung depan tulang rusuk palsu melekat pada tulang rusuk di atasnya, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang belakang.
  • Tulang rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Ujung depan tulang melayang tidak melekat pada tulang manapun, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang belakang.

B. Rangka Apendikuler   

Merupakan rangka pelengkap yang terdiri dari tulang-tulang anggota gerak atas dan bawah. 


1) Gelang bahu (pektoral) 
Gelang bahu merupakan persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Gelang bahu terdiri dari 2 macam tulang, yaitu skapula (tulang belikat) dan klavikula (tulang selangka). Tulang selangka bagian depan melekat pada bagian hulu tulang dada. Tulang belikat menjadi tempat pelekatan tulang lengan atas.

2) Tulang anggota gerak atas (tangan) 
Tulang lengan atas (humerus), tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (radius), tulang pergelangan tangan (karpus), tulang telapak tangan (metakarpal), dan tulang jari tangan (falanges).

3) Tulang panggul (pelvis)
Tulang panggul yang tersusun dari tulang duduk (iscium), tulang usus (ilium), serta tulang kemaluan (pubis) yang terletak di kanan dan kiri.

4) Tulang anggota gerak bawah
Anggota gerak bawah terdiri dari tulang paha (femur), tulang kering (tibia), tulang betis (fibula), tulang tempurung lutut (patella), tulang pergelangan kaki (tarsal), tulang telapak kaki (metatarsal), dan tulang jari kaki (falanges).

STRUKTUR TULANG

Secara histology (struktur jaringan), tulang merupakan jaringan ikat yang khusus. Matriks tulang disusun oleh garam-garam organik yang yang mengalami mineralisasi, terutama kalsium fosfat. Jaringan tulang memiliki suatu sistem kanal (saluran). Melalui saluran ini suplai darah untuk masing-masing sel tulang dapat tercukupi. Tulang memperlihatkan suatu corak pertumbuhan yang khusus dan memiliki daya regenerasi (pemulihan diri) yang besar. Oleh karena itu, jika tulang mengalami cidera atau infeksi akan terjadi penyembuhan.

A. Bentuk-bentuk Tulang

Bentuk tulang terdiri dari tulang pipa, tulang pendek,  tulang pipih , dan tulang tidak beraturan.

1. Tulang pipa (tulang panjang).

  • Tulang pipa merupakan tulang yang berbentuk seperti pipa atau silindris (diafise), dengan kedua ujung tulang membulat (epifise).
  • Diafise merupakan bagian tengah tulang yang memanjang dan di tengahnya terdapat rongga, epifise merupakan bagian ujung tulang yang tersusun dari tulang rawan. Diantara diafise dan epifise terdapat metafise. Metafise tersusun dari tulang rawan.
  • Pada metafise terdapat cakra epifise, yaitu bagian tulang pipa yang memiliki kemampuan unutk tumbuh memanjang.
  • Bagian tengah tulang pipa memiliki rongga yang di dalamnya berisi sumsum tulang.
  • Sumsum tulang merupakan kumpulan pembuluh darah dan saraf. Sumsum tulang pipa berupa sumsum tulang merah dan kuning.
  • Sumsum tulang merah merupakan tempat pembentukan sel darah merah, sedangkan sumsum tulang kuning merupakan tempat pembentukan sel-sel lemak. 
  • Tulang pipa berfungsi untuk persendian. 
  • Tulang pipa umumnya ditemukan pada tulang paha, tulang betis, dan tulang hasta.

2) Tulang pendek

Tulang pendek merupakan tulang-tulang yang lebih kecil dan tidak ada perbedaan yang nyata antara ukuran panjang dan lebarnya. Bentuk tulang pendek seperti kubus, paku, atau berbentuk bulat. Tulang pendek dapat bergerak bebas.Tulang seperti ini ditemukan pada  ruas tulang belakang, tulang telapak tangan dan kaki.

3) Tulang pipih 

Tulang pipih merupakan tulang-tulang yang berbentuk lempengan-lempengan pipih yang lebar. Tulang pipih berfungsi untuk melindungi struktur tubuh bagian bawahnya. Terdapat  pada tulang pinggul, belikat, dan tempurung kepala.

4) Tulang tidak beraturan 

Tulang tidak beraturan merupakan tulang dengan bentuk kompleks yang berhubungan dengan fungsi khusus. Tulang tidak beraturan ditemukan pada tulang rahang, tulang-tulang kepala, dan ruas-ruas tulang belakang.






Rabu, 17 November 2021

SINTESIS PROTEIN ( TRANSKRIPSI DAN TRANSLASI) - SUBSTANSI GENETIK

SINTESIS PROTEIN

Sintesis protein yaitu proses penyusunan senyawa protein dengan membentuk rangkaian rantai polipeptida. Sintesis protein ini terjadi di dalam ribosom dan pengaturan sintesis protein dilakukan oleh gen (DNA) di dalam inti. Perubahan struktur gen dapat menyebabkan perubahan struktur protein pada tingkat asam amino, yang selanjutnya akan menyebabkan perubahan dalam proses metabolisme. Ekspresi gen dilakukan melalui dua tahapan yaitu transkripsi dan translasi. 

Transkripsi

Dalam sintesis protein, proses transkripsi berlangsung di dalam inti sel. Transkripsi merupakan proses pengkopian/penyalinan molekul DNA menjadi utas RNA yang komplementer (DNA - mRNA). embacaan oleh transkriptase dimulai dari tanda awal (promotor) sampai tanda akhir (terminator). Hanya ruas yang diapit oleh kedua tanda itu yang akan ditranskripsikan. Utas DNA yang digunakan bagi sintesis RNA disebut sebagai utas cetakan (template), sedangkan utas DNA lainnya disebut dengan utas pendamping.
Proses transkripsi menghasilkan tiga jenis RNA, yaitu RNA duta (mRNA), RNA transfer (tRNA), dan RNA ribosomal (rRNA). ketiga jenis RNA ini berperan dalam proses trasnlasi. Hanya mRNA yang akan diterjemahkan kedalam protein.
Proses transkripsi dikatalisis oleh enzim transcriptase atau RNA polymerase. Proses transkripsi dapat dibagi dalam tiga tahap yaitu inisiasi sintesis RNA, pemanjangan (elongasi) RNA, dan penyelesaian (terminasi) sintesis RNA.

Tahapan Transkripsi:
  1. Berlangsung dalam inti sel.
  2. Dimulai dengan membukanya pita "Double Helix" oleh enzim DNA polymerase.
  3. Pita DNA yang berfungsi sebagai pencetakan RNA disebut pita template atau sense dan pita DNA yang tidak mencetakan RNA disebut dengan pita antisense. 
  4. Pita RNA dibentuk sepanjang pita DNA pencetak dengan urutan basa nitrogennya komplementer dengan basa nitrogen yang ada pada pita cetakan DNA.
  5. Pita RNA yang telah selesai menerima pesan genetik dari pita DNA pencetak segera meninggalkan inti nukleus menuju ke ribosom, tempat sintesis protein dalam sitoplasma. Pita RNA menempatkan diri pada leher ribosom.
  6. RNA yang ada dalam sitoplasma bersiap-siap untuk berperan dalam proses sintesis protein berikutnya. Setiap satu RNA ini, mengikat satu asam amino yang mengandung ATP.

Translasi

Translasi berlangsung di sitoplasma, sehingga RNA harus dikeluarkan dari inti sel menuju sitoplasma. Dalam proses translasi, terjadi penerjemahan urutan kodon pada RNAd menjadi urutan asam amino pada ribosom, artinya asam amino akan dirangkaikan dengan asam amino lainnya untuk membentuk rantai polipeptida atau protein. Setelah mRNA sampai di ribosom, tRNA mulai mengangkut asam amino ke dalam kompleks translasi (ribosom), serta membaca sandi-sandi (kodon) pada mRNA. Setiap tRNA mempunyai antikodon yang spesifik. Translasi bermulai dari kodon awal sampai kodon akhir. Hubungan antara kodon dengan asam amino diatur melalui kode genetik. 
Dalam proses translasi ini, hanya ada satu kodon awal yaitu AUG yang menyandi asam amino metionin dan tiga kodon akhir UAA, UAG, dan UGA. Seperti pada proses transkripsi, translasi dapat dibagi dalam tiga tahap yaitu inisiasi, elongasi /pemanjangan, dan terminasi /penyelesaian.

Kode Genetik

Kode genetik merupakan instruksi berupa kode-kode yang merumuskan jenis protein yang akan dibuat. Ciri khas protein ditentukan oleh jumlah asam amino. Pada sandi genetic terdapat 20 macam asam amino. Dalam sintesis protein dapat terjadi kesalahan dalam menerjemahkan kodekode yang diterima dari DNA. Jika terjadi kesalahan penerjemahan, akibatnya protein yang disusun juga keliru sehingga enzim yang dihasilkan juga salah. Pada asam nukleat DNA atau RNA-d terdapat 4 jenis nukleotida (basa) yang menyusun rantainya. Pada polipeptida dikenal 20 jenis asam amino penyusunnya. Dengan adanya 20 jenis asam amino tersebut, harus ada aturan yang dapat menjamin pengendalian gen dalam pembentukan protein, selalu bersifat khas (satu gen hanya menyandikan satu jenis protein). Untuk menjamin kekhasan tersebut harus banyak factor pengendali (kodon), sekurang -kurangnya sama dengan yang dikendalikan (asam amino). Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya satu kodon mengendalikan lebih dari satu asam amino. Berdasarkan persyaratan ini, tidak mungkin satu asam amino dikendalikan hanya oleh satu nukleotida, karena keempat nukleotida yang ada tidak akan mencukupi untuk mengendalikan 20 asam amino. 
Sistem pengkodean seharusnya didasarkan pada kombinasi dari nukleotida yang ada. Yang paling mungkin adalah setiap kodon merupakan kombinasi 3 nukleotida DNA sehingga akan diperoleh 64 kodon yang akan mencukupi untuk mengendalikan 20 asam amino.



Kamis, 11 November 2021

JARINGAN SARAF - STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN

JARINGAN SARAF

Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan). Jaringan saraf menghantarkan impuls dari alat-alat indra ke pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang), serta menghantarkan impuls dari pusat saraf ke organ lainnya. Jaringan saraf tersusun dari dua macam sel, yaitu neuron (sel saraf ) dan neuroglia (sel penyokong).

Neuron (Sel Saraf)

Setiap neuron terdiri atas badan sel, dendrit, akson atau neurit, selubung mielin, sel Schwann, dan nodus Ranvier. Struktur sel saraf dapat dilihat pada gambar berikut ini :
  1. Badan selmerupakan bagian utama dari neuron. Fungsi badan sel adalah menerima impuls dari dendrit. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, inti sel dan anak inti, retikulum endoplasma, mitokondria, serta ribosom. Inti sel berfungsi mengatur kegiatan sel saraf, serta berperan dalam
    pengaturan sifat yang dimiliki oleh keturunan sel tersebut. 
  2. Dendrit adalah cabang-cabang badan sel yang pendek. Dendrit berfungsi menghantarkan impuls dari neuron sebelumnya ke badan sel. Dendrit yang ada di saraf manusia bisa tumbuh dan bisa tercabut dari badan sel saraf pusat. Saraf pusat tersusun dari neuron-neuron yang memiliki banyak dendrit.
  3. Akson atau neurit adalah cabang badan sel yang panjang dan berfungsi untuk menghantarkan impuls dari badan sel menuju ke neuron berikutnya. Pada akson terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibrilAkson berbentuk silindris dengan bagian ujung (terminal) bercabangcabang. Setiap cabang memiliki kantong-kantong kecil yang disebut tombol sinapsis atau gelembung sinapsis. Tombol sinapsis berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter
  4. Selubung mielin adalah selubung lemak yang membungkus akson. Fungsi selubung mielin adalah sebagai pelindung bagi neurit agar tidak mengalami kerusakan. Selain itu, selubung mielin juga mencegah  terjadinya kebocoran rangsangan dan mempercepat jalannya impuls yang melewati akson. Akson yang tidak dilengkapi dengan selubung mielin pergerakan impulsnya bisa seperti gelombang.
  5. Sel Schwann adalah sel-sel yang membungkus dan membentuk selubung mielin. Fungsi sel Schwann adalah mempercepat pergerakan impuls, membantu menyediakan makanan untuk akson, dan juga membantu akson melakukan regenerasi. 
  6. Nodus Ranvier adalah lekukan-lekukan di antara segmen selubung mielin atau bagian dari akson yang tidak tertutup selubung mielin. Fungsi utama dari nodus Ranvier adalah sebagai batu loncatan untuk mempercepat pergerakan impuls ke otak maupun sebaliknya. Nodus Ranvier
    memungkinkan impuls bisa meloncat dari satu nodus ke nodus lainnya  sehingga rangsangan lebih cepat sampai tujuan.
Berdasarkan percabangan pada badan selnya, neuron dibagi menjadi tiga tipe, yaitu neuron unipolar, neuron bipolar, dan neuron multipolar. Perbedaan tiga tipe neuron di atas dapat dilihat pada gambar berikut ini :


Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi tiga tipe, yaitu neuron sensorik,neuron motorik, dan neuron konektor.
  1. Neuron sensorik (neuron aferen) adalah neuron yang berfungsi menghantarkan impuls dari reseptor (alat-alat indra) ke pusat saraf. Neuron sensorik memiliki dendrit yang panjang dan akson yang pendek.
  2. Neuron sensorik disebut juga neuron indra.
  3. Neuron motorik (neuron eferen) adalah neuron yang berfungsi menghantarkan impuls dari pusat saraf ke efektor (otot). Neuron motorik memiliki dendrit yang pendek dan akson yang panjang. Neuron motorik disebut juga neuron penggerak
  4. Neuron konektor (interneuron) adalah neuron yang berfungsi meneruskan impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik. Neuron konektor banyak terdapat di sumsum tulang belakang dan otak. Neuron konektor merupakan neuron multipolar dengan dendrit yang pendek, tetapi berjumlah banyak, serta akson yang panjang atau pendek. Ujung dendrit dari saraf yang satu berhubungan dengan ujung akson dari saraf lainnya membentuk sinapsis.

Neuroglia (Sel Glia)

Neuroglia merupakan sel-sel yang berfungsi sebagai pendukung kerja sel saraf. Neuroglia juga membantu sel saraf agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Neuroglia terdapat pada sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi dengan jumlah yang mencapai setengah dari jumlah neuron. Neuroglia memiliki fungsi sebagai berikut: 
  1. Menyediakan nutrisi bagi sel saraf (neuron).
  2. Membentuk selubung mielin pada sel saraf.
  3. Mempertahankan keseimbangan tubuh.
  4. Menyatukan jaringan pada susunan saraf pusat.
  5. Berpartisipasi dalam transmisi sinyal sistem saraf.

Neuroglia dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu neuroglia yang mendominasi sistem saraf pusat dan neuroglia yang mendominasi sistem saraf tepi.
1) Neuroglia yang mendominasi sistem saraf pusat terdiri dari empat macam sel, yaitu mikroglia, oligodendrosit, astrosit, dan sel ependim. 
  • Mikroglia adalah neuroglia yang merupakan bagian dari sistem imun bagi sistem saraf pusat. Mikroglia berupa sel kecil yang beraksi sebagai fagosit dan berfungsi membersihkan komponen yang dapat mengancam sistem saraf.
  • Oligodendrosit adalah sel yang fungsinya sama dengan sel Schwann, yaitu berperan membentuk selubung mielin bagi sistem saraf pusat. Oligodendrosit tidak memiliki kemampuan untuk regenerasi sehingga kerusakan pada sistem saraf pusat seringkali menyebabkan kecacatan permanen.
  • Astrosit adalah neuroglia yang mempunyai bentuk seperti bintang. Fungsi astrosit, yaitu: memperbaiki cedera otak, berperan dalam aktivitas neurotransmiter, menghubungkan neuron satu dengan neuron yang lain.
  • Sel ependim adalah sel bersilia yang melapisi bagian dalam rongga yang berisi cairan serebrospinal. Gerakan dari silia ini ikut berperan dalam mengalirkan cairan serebrospinal di seluruh ventrikel otak. Sel ependim juga berfungsi melapisi dan melindungi medulla spinalis, serta ikut membentuk cairan serebrospinal.
2) Neuroglia yang mendominasi sistem saraf tepi terdiri dari sel Schwann. Sel Schwann merupakan jenis neuroglia yang mempunyai fungsi sebagai pembentuk selubung mielin sel saraf. Pada sistem saraf pusat, tugas dari sel Schwann ini dijalankan oleh sel oligodendrosit.



Materi Jaringan Hewan yang lain, silahkan klik judulnya di bawah ini




DAFTAR PUSTAKA
Saifullah. 2020. Modul Pembelajaran Biologi Kelas XI - Jaringan Hewan. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.

https://ipa.pelajaran.co.id/otot-rangka/

JARINGAN OTOT - STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN

JARINGAN OTOT 



Jaringan otot merupakan alat gerak aktif. Jaringan otot terdiri atas sel-sel otot atau serat-serat otot yang tersusun dalam berkas-berkas. Setiap sel otot memiliki membran yang disebut sarkolema. Sarkolema memisahkan sel otot satu dengan sel otot yang lain. Sel otot juga memiliki sitoplasma yang disebut sarkoplasma. Serat otot disebut miofibril. Miofibril tersusun dari satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut miofilamen. Miofilamen ada yang tebal dan ada yang tipis. Miofilamen tipis mengandung aktin dan Miofilamen tebal mengandung miosin. Aktin dan miosin menyebabkan sel otot bersifat kontraktil. Pada setiap miofibril terdapat beberapa unit pita terang dan pita gelap yang disebut sarkomer.

Jenis jaringan otot :

a. Jaringan otot polos
Jaringan otot polos, tersusun dari sel-sel otot polos yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Bentuk sel seperti gelendong dengan kedua bagian ujungnya meruncing dan bagian tengahnya melebar.
  2. Selnya berukuran panjang 30 – 200 μm dan berdiameter 5 – 10 μm.
  3. Inti sel berjumlah satu, berbentuk oval, dan terletak di tengah sel.
  4. Pada sel tidak terdapat pita terang dan pita gelap.
  5. Aktivitas sel lambat, tetapi tidak mudah lelah. Oleh karena itu, otot polos mampu berkontraksi dalam jangka waktu yang lama.
  6. Kerja otot polos dipengaruhi oleh sistem saraf otonom (saraf tak sadar), baik saraf simpatis maupun saraf parasimpatis. Oleh sebab itu, otot polos bersifat involunter, yaitu bekerja di luar kesadaran dan tidak dapat diperintah. Cara kerja saraf simpatis berlawanan dengan saraf parasimpatis. Misalnya pada lambung. Jika terjadi kontraksi pada otot lambung, saraf simpatis akan memperlambat kontraksi, sedangkan saraf parasimpatis akan mempercepat kontraksi. 
  7. Otot polos memiliki struktur yang lebih kecil daripada otot lurik.
  8. Otot polos memiliki aktin, miosin, dan tropomiosin, tetapi tidak memiliki troponin. Selain itu, otot polos hanya memiliki sedikit mitokondria.
  9. Otot polos dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Otot polos unit tunggal adalah otot polos yang terdiri dari ratusan sampai jutaan serabut yang berkontraksi secara keseluruhan sebagai suatu kesatuan. Contohnya, otot polos yang menyusun dinding organ dalam seperti usus, lambung, saluran empedu, ureter, uterus, dan pembuluh darah. Otot polos unit ganda adalah otot polos yang terdiri dari serabut otot yang berbeda-beda. Setiap serabut otot bekerja sendiri-sendiri tanpa bergantung dengan serabut otot lainnya. Jenis otot polos ini juga jarang menimbulkan kontraksi yang spontan. Contohnya, otot polos siliaris pada mata dan otot piloerektor pada rambut yang menyebabkan rambut berdiri karena rangsangan saraf simpatis.
Jaringan otot lurik (otot rangka)

Jaringan otot lurik disebut juga otot rangka karena melekat pada tulang rangka. Dalam kehidupan sehari-hari, jaringan otot lurik dikenal sebagai daging. Ciri-ciri jaringan otot lurik adalah sebagai berikut:
  1. Bentuk selnya silindris panjang dengan bagian ujung-ujungnya meruncing, tetapi agak membulat pada bagian yang berbatasan dengan tendon. 
  2. Jaringan otot lurik tidak bercabang-cabang. 
  3. Selnya berukuran panjang 1 – 40 mm dan berdiameter 10 – 100 μm.
  4. Memiliki banyak inti sel dengan bentuk silindris dan terletak di bagian pinggir.
  5. Miofibril pada otot lurik terdiri atas filamen tipis dan filamen tebal yang sejajar dan tersusun berdampingan. 
  6. Filamen tipis terdiri atas tiga macam protein, yaitu aktin, troponin, dan tropomiosin.
  7. Filamen tebal terdiri atas protein miosin.
  8. Filamen aktin dan miosin saling tumpang tindih, serta tersusun menurut pola tertentu sehingga menghasilkan pandangan garis-garis seran lintang (lurik).
  9. Garis terang disebut pita I (isotrop) dan garis gelap disebut pita A (anisotrop).
  10. Setiap pola yang tersusun dari pita I dan pita A membentuk sarkomer, yaitu unit fungsional otot rangka karena mampu berkontraksi. Dengan demikian, satu miofibril tersusun dari banyak sarkomer yang berderet.
  11. Aktivitas sel cepat, tetapi mudah lelah. Oleh karena itu, jaringan otot lurik tidak dapat berkontraksi dalam jangka waktu lama.
  12. Kerja otot lurik dipengaruhi oleh otak, sehingga bersifat volunter, yaitu bekerja di bawah kesadaran dan dapat diperintah.
Jaringan otot jantung (miokardium)

Jaringan otot jantung memiliki bentuk yang mirip dengan otot lurik, tetapi cara kerjanya seperti otot polos. Ciri-ciri jaringan otot jantung adalah sebagai berikut:
  1. Bentuk selnya silindris bercabang-cabang dengan percabangan yangsaling bertautan. Pertemuan antarcabang pada jaringan otot jantung disebut sinsitium. Adanya sinsitium memungkinkan penyampaian implus saraf antara sel otot jantung satu dengan yang lain dapat berlangsung secara cepat. Otot jantung mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat dengan mikroskop.
  2.  Memiliki satu atau dua inti yang letaknya di bagian tengah sel.
  3. Terdapat pita terang dan pita gelap seperti pada otot lurik. Pada otot jantung terdapat pigmen lipofusin, yaitu pigmen berbentuk butiranbutiran berwarna kecokelatan yang mengandung bahan-bahan lemak. Selain pada sel otot jantung, pigmen lipofusin juga terdapat pada sel hati dan sel saraf.
  4. Dapat melakukan kontraksi terus-menerus tanpa beristirahat. Hal ini dikarenakan otot jantung memiliki banyak mitokondria, mioglobin, dan menerima suplai darah yang mengandung oksigen dan nutrisi secara terusmenerus.
  5. Kerja otot jantung dipengaruhi oleh saraf otonom sehingga bersifat involunter, yaitu bekerja di luar kesadaran dan tidak dapat diperintah.
  6. Di dalam otot jantung terdapat serat Purkinje, yaitu serat otot jantung khusus yang mampu menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung. Serat Purkinje terletak di endokardium, yaitu lapisan dalam otot.
  7. Otot jantung hanya terdapat pada organ jantung. Berikut ini adalah gambar struktur otot jantung.

Materi Jaringan Hewan yang lain, silahkan klik judulnya di bawah ini



DAFTAR PUSTAKA
Saifullah. 2020. Modul Pembelajaran Biologi Kelas XI - Jaringan Hewan. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.

https://ipa.pelajaran.co.id/otot-rangka/

Selasa, 09 November 2021

KUNCI DETERMINASI DAN KLADOGRAM

KUNCI DETERMINASI DAN KLADOGRAM


KUNCI DETERMINASI

Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja dikenal, kita memerlukan alat pembanding berupa gambar, realia atau spesimen (awetan hewan dan tumbuhan), hewan atau tumbuhan yang sudah diketahui namanya, atau kunci identifikasi. Kunci identifikasi disebut juga kunci determinasi. Penggunaan kunci determinasi pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. 

Salah satu kunci determinasi ada yang disusun dengan menggunakan ciri-ciri taksonomi yang saling berlawanan. Tiap langkah dalam kunci tersebut terdiri atas dua alternatif (dua ciri yang saling berlawanan) sehingga disebut kunci dikotomi. Agar pemahamannya lebih lengkap, kita simak uraian materi di bawah ini.

Penggunaan kunci determinasi merupakan cara yang paling sering digunakan untuk mengidentifikasi tumbuhan maupun hewan, terutama bagi yang tidak memilih spesimen acuan. Identifikasi dengan kunci identifikasi harus dilakukan secara bertahap, karena setiap kunci identifikasi memiliki keterbatasan kemampuan berbeda. Ada kunci yang mengidentifikasi sampai famili, genus atau sampai spesies. Format pada kunci identifikasi biasanya disebut kunci dikotom. Kunci dikotom merupakan kunci identifikasi dengan menelusuri dua jalur yang ditetapkan oleh keputusan beraturan dengan setiap pilihannya adalah biner (karena hanya ada dua alternatif). Kunci dikotom terdiri dari sederetan bait atau kuplet yang diberi nomor dan setiap bait terdiri dari dua baris yang disebut penuntun. Penuntun berisi ciri-ciri yang bertentangan antara satu dengan yang lain dan ditandai dengan huruf. Ciri tersebut disusun sedemikian rupa sehingga selangkah-demi selangkah pemakaian kunci identifikasi memiliki satu diantara dua dan beberapa sifat yang bertentangan dan seterusnya, yang akhirnya ditemukan satu identitas.

Kaidah-kaidah dalam membuat Kunci determinasi : 

  1. Kunci harus dikotom, yang terdiri atas dua ciri yang berlawanan. 
  2. Kata pertama dari setiap kuplet harus identik, contoh : 
  3. Kedua pilihan/bagian dari kuplet harus berlawanan sehingga satu bagian bisa diterima dan yang lain ditolak. 
  4. Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih 
  5. Kuplet memuat pernyataan positif (misal: letak daun berhadapan). 
  6. Gunakan sifat-sifat yang bisa diamati. 
  7. Pernyataan dua kuplet yang brurutan jangan dimulai dengan kata yang sama. 
  8. Setiap kuplet diberi nomor. 
  9. Buat kalimat yang pendek. 

 Agar lebih jelas, berikut contoh membuat kunci determinasi tumbuhan dan hewan. Contoh 

Kunci determinasi tanaman jagung


Setelah mengidentifikasi ciri-ciri tanaman jagung menggunakan kunci determinasi di atas, maka diperoleh hasil identifikasi sebagai berikut :
1B    : Tumbuhan dengan batang sejati atau memiliki alat tubuh yang menyerupai batang
2B    : Pada batang terdapat jaringan pembuluh
3B    : Tumbuhan berbunga atau memiliki organ yang berfungsi seperti bunga
4B    :Pada daun tidak diketemukan adanya bintik kuning atau coklat
5B    : Tumbuhan dengan bunga sejati dan tidak mempunyai organ berbentuk kerucut pada ujung atau ketiak daunnya
6A    : Berakar serabut
7B    : Batang tidak berongga (jagung)


Contoh kunci determinasi hewan ikan
Setelah mengidentifikasi ciri-ciri ikan menggunakan kunci determinasi di atas, ikan termasuk ke dalam jenis pisces. Berikut ini hasil identifikasinya :
1B    : Homoitermis
2B    : Hidup di air
5A    : Alat gerak sirip
6B    : Bernapas dengan insang (pisces)

KLADOGRAM 

Kladogram (cladistic dendogram) adalah pohon evolusi yang dibuat untuk membantu menganalisis hubungan kekerabatan pada makhluk hidup. Metode kladistik menggunakan nenek moyang sebagai kriteria utama untuk mengklasifikasikan organisme. Dengan menggunakan metodologi ini, ahli biologi mencoba menempatkan spesies ke dalam kelompok yang disebut clade, yang masing-masing mencakup spesies nenek moyang dan semua keturunannya. 
Kladogram merupakan diagram bercabang yang menggambarkan hubungan taksonomi dan garis evolusioner antartakson. Dalam kladogram asumsi dasar yang digunakan adalah organisme-organisme yang berada dalam satu “clade” atau cabang merupakan nenek moyang dan turunannya. Sistem ini dianggap lebih unggul dari sistem klasifikasi biasa karena dalam kladogram klasifikasi dilakukan dengan memperhitungkan garis evolusi organisme. Kladogram dibuat dengan mendeskripsikan setiap karakter oganisme untuk membedakan yang satu dengan yang lainnya, mengelompokkan berbagai macam organisme berdasarkan kesamaan karakter yang dimiliki oleh makhluk hidup dan mengamati hubungan kekerabatan antar makhluk hidup. 
Manfaat Kladogram. Salah satunya yaitu untuk memudahkan setiap orang dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup yang ada di dunia. Membedakan karakteristik dan jenis antara satu spesies dengan spesies lainnya juga menjadi lebih mudah. Selain itu, setiap orang pun akan mengetahui dan mengenali jenis-jenis makhluk hidup yang ditemukan di sekitarnya. Bahkan hubungan kekerabatan dan interaksi antar setiap makhluk hidup menjadi lebih mudah diketahui satu dengan lainnya. Pengelompokan spesies ke dalam takson Monofiletik, Polifiletik dan Parafiletik yang diilustrasikan dalam bagan sebagai berikut :


Terdapat tiga (3) jenis kelompok filogenetik: 
  1. Kelompok monofiletik: mengandung leluhur dan semua keturunannya 
  2. Kelompok parafiletik: berisi leluhur tetapi hanya beberapa keturunannya 
  3. Kelompok polifiletik ini berisi segala macam organisme tanpa nenek moyang yang sama baru-baru ini.
Sebuah kelompok parafletik merupakan jenis seperti sebuah kelompok yang terdiri dari orang tua serta juga saudara kandung , namun tidak seperti kalian. Orang tua kalian ialah nenek moyang dari kelompok, serta juga keturunan yang kalian dan juga saudara kalian. Apabila kalian atau salah satu dari saudara-saudaramu yang tersisa dari suatu kelompok, akan parafiletik disebabkan karena termasuk nenek moyang dan hanya beberapa keturunan. Dalam filogenetik, bagaimanapun, parafiletik istilah (atau monofiletik atau polifiletik) biasanya digunakan Pada saat menggambarkan sekelompok spesies serta juga nenek moyang evolusi mereka dan bukan hanya sebuah unit keluarga kecil
Contoh analisis karakter derivat beberapa hewan dan pembuatan kladogramnya :
Dari tabel tersebut di atas maka kita dapat membuat kladogramnya sebagai berikut :


 

DAFTAR PUSTAKA
Artanti. 2020. Modul Pembelajaran Biologi Kelas X - Sistem Klasifikasi. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.






Senin, 25 Oktober 2021

JARINGAN HEWAN : JARINGAN EPITEL DAN JARINGAN IKAT

 

JARINGAN HEWAN

 

JARINGAN HEWAN

Jaringan Epitelium

Jaringan epitelium (epitel) adalah jaringan yang melapisi permukaan luar tubuh atau membatasi permukaan suatu rongga tubuh. Jaringan epitelium yang melapisi permukaan luar tubuh disebut epidermis, sedangkan jaringan epitelium yang membatasi permukaan suatu rongga tubuh disebut mesotelium.

Ciri-ciri jaringan Epithelium

  1. Sel-sel penyusunnya tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel.
  2. Tidak mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfa, tetapi mengandung sel saraf.
  3. Sel-sel memiliki daya regenerasi yang tinggi.
  4. Bentuk selnya bervariasi, seperti bersisi, bersudut banyak (poligonal), atau tidak .

Fungsi Jaringan Epithelium

  1. Transportasi, Pengangkutan zat-zat antarjaringan atau rongga yang dipisahkan.
  2. Absorpsi, misalnya penyerapan sari-sari makanan pada usus halus.
  3. Pelindung jaringan di bawahnya.
  4. Sekresi, menghasilkan zat atau enzim dari epitelium membran maupun kelenjar.
  5. Ekskresi, membuang sisa-sisa metabolisme air, karbon dioksida, dan garamgaram tertentu.
  6. Eksteroreseptor, menerima rangsangan dari lingkungan

Jenis-jenis jaringan Epithelium

Berdasarkan bentuknya, dibedakan menjadi empat macam, yaitu epitelium pipih, kubus, silindris, transisional, dan kelenjar.

Epitelium pipih

Epitelium pipih tersusun dari sel-sel yang berbentuk pipih seperti lembaran dengan inti sel tampak seperti cakram. Epitelium pipih dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

  • Epitelium pipih selapis, merupakan epitelium yang tersusun dari selapis sel berbentuk pipih. Seluruh sel pada epitelium ini terletak di atas membran basal dan mencapai permukaan. Terdapat pada alveolus paruparu, endotelium, mesotelium, lapisan parietal kapsul Bowman dan lengkung Henle, pleura (selaput pembungkus paru-paru), peritoneum (selaput perut), perikardium (selaput pembungkus jantung), serta endotelium pada pembuluh darah dan pembuluh limfa. Berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, dan ekskresi.
  • Epitelium pipih berlapis, merupakan epitelium yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk pipih. Akan tetapi, pada lapisan sel-sel yang lebih dalam bentuknya dapat berupa kubus atau silindris. Terdapat pada pada kulit, vagina, rongga mulut, esofagus, anus, dan kornea mata, berfungsi dalam proteksi (perlindungan).

Epitelium kubus (kuboid)

Epitelium kubus tersusun dari sel-sel yang berbentuk kubus dengan inti sel berbentuk bulat di tengah. Epitelium kubus dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

  • Epitelium kubus selapis merupakan epitelium yang tersusun dari selapis sel berbentuk kubus. Terdapat pada tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal pada nefron ginjal, permukaan luar ovarium, kelenjar ludah, kelenjar tiroid, pankreas, serta lensa mata. Berfungsi dalam proteksi, sekresi, dan absorpsi. 
  • Epitelium kubus berlapis merupakan epitelium yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk kubus. Terdapat pada kelenjar keringat dan kelenjar minyak. Berfungsi untuk proteksi, sekresi, ekskresi, dan absorpsi.

 

Epitelium silindris

Epitelium silindris tersusun dari sel-sel yang berbentuk heksagonal memanjang (silinder). Inti sel dari epitelium ini berbentuk pipih memanjang, berderet pada ketinggian yang sama, dan letaknya lebih dekat ke permukaan basal. Dibedakan menjadi tiga macam, yaitu

  • Epitelium silindris selapis merupakan epitelium yang tersusun dari elapis sel berbentuk silindris. Di antara sel-sel epitelium silindris selapis biasanya terdapat sel goblet, yaitu sel berbentuk piala yang berfungsi menghasilkan lendir. Ada yang bersilia dan ada yang tidak bersilia. Epitelium silindris selapis bersilia terdapat pada uterus, saluran uterus, vas deferens, dan bronkus intrapulmoner. Sementara itu, epitelium silindris selapis tidak bersilia terdapat pada sebagian besar saluran pencernaan seperti lambung, usus halus, dan kantong empedu. Berfungsi untuk sekresi dan absorpsi.
  • Epitelium silindris berlapis, merupakan epitelium yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk silindris pada permukaannya. Akan tetapi, sel-sel pada lapisan-lapisan basal relatif lebih pendek dan berbentuk polihedral tidak teratur. Terdapat pada pada uretra, laring, faring, dan kelenjar ludah. Fungsi epitelium silindris berlapis banyak adalah untuk proteksi dan sekresi.
  • Epitelium silindris berlapis semu bersilia merupakan epitelium yang tersusun dari sel-sel dengan inti sel tidak sejajar sehingga seolah-olah epitelium tersebut terdiri atas banyak lapisan. Pada epitelium ini terdapat silia yang berfungsi menggerakkan partikel yang berada di atasnya. Fungsi epitelium silindris berlapis semu bersilia adalah untuk proteksi. Terdapat pada saluran telur (tuba Fallopi), rongga hidung, dan saluran pernapasan.

 

Epitelium transisional

Epitelium transisional tersusun dari sel-sel yang bentuknya dapat berubahubah. Bagian basal terdiri atas sel-sel kubus hingga silindris, bagian tengah terdiri atas selsel kubus polihedral, dan bagian permukaan dalam (superfasial) terdiri atas sel-sel berbentuk kubus hingga pipih. Terdapat pada organ-organ yang dapat mengalami peregangan, misalnya ureter, vesika urinaria, pelvis renalis, dan uretra. Oleh sebab itu, sel-sel epitelium pada organ-organ tersebut dapat berubah-ubah bentuk sesuai dengan tingkat peregangannya.


Epitelium kelenjar 

Epitelium kelenjar tersusun dari sel-sel epitelium khusus untuk sekresi zat yang diperlukan dalam proses fisiologi tubuh. Ada dua macam kelenjar, yaitu:

  • Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang menyalurkan sekretnya ke suatu permukaan tubuh (sekresi eksternal). Hasil sekresi ini disalurkan ke permukaan tubuh melalui suatu saluran yang bentuknya bermacammacam, seperti lurus, bergelung, atau bercabang. Sekret yang dikeluarkan berupa cairan jernih yang mengandung enzim atau musin. Contoh pankreas, kelenjar ludah, kelenjar lambung, dan kelenjar keringat.
  • Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang menyalurkan sekretnya langsung ke dalam pembuluh darah atau pembuluh limfa (sekresi internal). Oleh  karena tidak memiliki saluran, maka kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu. Sekret yang dikeluarkan berupa hormon. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar tiroid, kelenjar hipofisis, kelenjar paratiroid, dan kelenjar timus.

Jaringan Ikat

Pernahkah kalian berfikir, kenapa organ di dalam tubuh kita tidak bergeser/bergerak dari tempatnya meskipun kita melompat-lompat? Hal ini terjadi karena ada jaringan ikat yang mengikat/menjaga agar organ tubuh kita berada pada posisinya.
Jaringan ikat merupakan jaringan yang jumlahnya paling banyak dan tersebar di seluruh tubuh. Fungi jaringan ikat yaitu menopang, memisahkan, melindungi, dan memberi struktur pada jaringan dan organ di dalam tubuh. Komponen utama jaringan ikat yaitu sel, dan matriks yang terdiri dari serat, dan substansi dasar.
Substansi dasar  merupakan media cair homogen yang berbentuk sol, gel, atau gel kaku yang mengisi ruang antar sel dan serat. Cairan yang berbentuk sol dan gel dapat mempermudah terjadinya proses difusi nutrisi dan zat-zat sisa metabolisme antara kapiler dan sel. Sementara itu, cairan yang berbentuk gel kaku dapat membantu menyokong jaringan. Substansi dasar tersusun dari senyawa glukosaminoglikans atau asam mukopolisakarida dan glikoprotein.
Serat Jaringan Ikat berfungsi memberi dukungan. Ada tiga jenis serat jaringan,yaitu kolagen, serat elastis, dan serat retikuler.
  • Serat kolagen, erat yang tersusun dari protein kolagen berwarna putih dengan bentuk serat lurus  memanjang atau sedikit bergelombang. Serat kolagen memiliki daya regang yang tinggi dengan elastisitas yang rendah. Serat ini juga bersifat ulet, lunak, dan mudah dibengkokkan. Serat kolagen terdapat pada tendon (jaringan penghubung antara otot dan tulang), ligamen, tulang, dan kulit.
  • Serat elastin adalah serat yang berwarna kuning dan berbentuk pita pipih atau benang silindris panjang. Serat elastin lebih tipis daripada serat kolagen sehingga memiliki elastisitas yang tinggi. Semakin tua usia seseorang, semakin menurun sifat elastisitas dari serat tersebut. Serat elastin tersusun dari protein albuminoid dan terdapat pada pembuluh darah, selaput tulang rawan laring, dan antarruas tulang belakang.
  • Serat retikular adalah serat yang mirip dengan serat kolagen, tetapi lebih halus. Serat ini tersusun seperti jala, serta memiliki elastisitas yang rendah seperti halnya serat kolagen. Serat retikular berperan penting sebagai penyokong dan penghubung jaringan ikat dengan jaringan lain, khususnya membran antara jaringan epitelium dan jaringan ikat.
Sel-sel penyusun jaringan ikat,  terdiri atas fibroblas, makrofag, sel tiang, sel lemak, sel plasma, sel pigmen, sel darah putih, dan sel mesenkim.
  • Fibroblas merupakan sel yang paling banyak terdapat pada jaringan ikat selain makrofag. Fibroblas memiliki ciri-ciri, antara lain bentuk selnya besar, pipih, dan bercabang-cabang sehingga dari samping tampak seperti gelendong, serta inti sel berbentuk memanjang dan memiliki satu atau dua anak inti. Fibroblas berfungsi menyekresikan protein, khususnya fibroblas yang berbentuk serat.
  • Makrofag (histiosit), banyak terdapat pada jaringan ikat. Makrofag memiliki ciri-ciri, antara lain bentuk selnya tidak beraturan, terdapat di dekat pembuluh darah, dapat melakukan gerak amuboid menuju tempat terjadinya peradangan, dan bersifat fagositosis, yaitu memakan za-zat buangan, benda asing, bakteri, sel mati, dan sel darah yang keluar dari pembuluh darah. Makrofag berperan pada reaksi imunologis tubuh dan sekresi enzim-enzim seperti lisozim, kolagenase, dan elastase.
  • Sel tiang (mast cell) merupakan sel yang berfungsi menghasilkan heparin dan histamin. Heparin adalah zat yang berperan dalam proses pembekuan darah, sedangkan histamin adalah zat yang berperan meningkatkan permeabilitas kapiler darah. Sel tiang memiliki bentuk lonjong, tidak teratur, kadang-kadang dilengkapi dengan pseudopodia yang pendek, dan memiliki inti kecil yang tertutup granula.
  • Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak.
  • Sel plasma merupakan sel yang berfungsi menghasilkan antibodi.Sel plasma sering ditemukan pada membran serosa, jaringan limfoid, serta di bawah membran epitelium yang basah pada saluran pencernaan dan pernapasan.
  • Sel pigmen merupakan sel yang mengandung pigmen (kromatofor). Sel pigmen terdapat pada jaringan ikat padat kulit, lapisan koroid mata, dan piameter pada otak.
  • Sel darah putih (leukosit) merupakan sel yang berfungsi melawan patogen seperti bakteri, virus, atau protozoa. 
  • Sel mesenkim merupakan sel embrional yang masih dapat ditemukan pada orang dewasa. Sel mesenkim berukuran lebih kecil dibandingkan dengan fibroblas dan memiliki bentuk seperti bintang. Sel mesenkim akan
  • berdiferensiasi menjadi jenis sel penyusun jaringan ikat longgar atau menjadi sel otot polos pada pembuluh darah yang cedera. Sel mesenkim banyak terdapat di sepanjang pembuluh darah kapiler. 
Berikut ini adalah gambar komponen-komponen jaringan ikat 

Macam-Macam Jaringan Ikat

Jaringan ikat dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan ikat sejati, jaringan ikat cair, dan jaringan ikat penyokong.

Jaringan Ikat Sejati

Jaringan ikat sejati dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.

1. Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar memiliki ciri-ciri, yaitu susunan serat-seratnya longgar dan memiliki banyak substansi dasar. Serat-serat penyusunnya terdiri atas serat kolagen dan serat elastin. Jaringan ikat longgar dapat ditemukan di sekitar organ tubuh atau pembungkus pembuluh darah dan saraf. Jaringan ikat longgar memiliki fungsi sebagai berikut.
  • Memberi bentuk pada organ dalam, misalnya kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.
  • Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain. Contohnya menyelubungi serat otot, melekatkan jaringan di bawah kulit, membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut, serta membentuk membran yang disebut mesenteris yang berfungsi menempatkan organ pada posisi yang tepat.
Jaringan ikat longgar dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
  • Jaringan areolar merupakan jaringan yang bersifat fleksibel dengan substansi dasar yang relatif cair. Jaringan ini banyak mengandung fibroblas, makrofag, serat kolagen, dan sedikit serat elastin yang membentuk jaring-jaring. Jaringan areolar terdapat di antara kulit dan otot, serta berfungsi sebagai materi pembungkus jaringan lain dan organ-organ, termasuk pembuluh darah dan saraf.
  • Jaringan lemak (adiposa) merupakan jaringan yang tersusun dari selsel lemak yang dibungkus oleh anyaman serat retikular yang halus, dengan celahcelah berisi fibroblas, limfosit, eosinofil, dan sel tiang. Jaringan lemak terdapat di bawah kulit, di sekitar persendian, sumsum tulang, omentum (selaput pada lambung), mesenterium (selaput pada perut), di belakang bola mata, dan di sekitar ginjal. Fungsi jaringan lemak adalah sebagai bantalan pelindung organ, cadangan makanan, dan isolator penjaga suhu tubuh.
  • Jaringan mukosa merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel fibbroblas berukuran besar, makrofag, limfosit, kolagen halus, dan substansi dasar yang lunak mirip gel berlendir (musin). Jaringan mukosa terdapat pada tali pusar bayi. 
  • Jaringan retikular merupakan jaringan yang tersusun dari jaringjaring serat retikular dan sel-sel dengan sitoplasma yang bercabangcabang panjang. Sebagian sel bersifat fagositosis dan merupakan bagian
    dari sistem retikuloendotel. Jaringan retikular terdapat pada nodus limfa, sumsum tulang belakang, dan hati.

2. Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat tersusun dari serat-serat yang berimpitan padat dengan sedikit sel dan substansi dasar. Serat yang dominan adalah serat kolagen, sehingga jaringan ikat padat sering disebut dengan jaringan kolagen. Jaringan ikat padat bersifat tidak elastis. Fungsi jaringan ikat padat adalah untuk menghubungkan suatu organ dengan organ yang lain. Jaringan ikat padat dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan ikat padat teratur dan jaringan ikat padat tidak teratur. 
  • Jaringan ikat padat teratur merupakan jaringan ikat padat dengan serat-serat kolagen yang tersusun berimpitan secara paralel dan sangat kuat. Di antara serat-serat kolagen tersebut terdapat fibroblas. Contohnya adalah tendon, ligamen, dan aponeurosis (urat otot yang berbentuk lebar dan pipih).
  • Jaringan ikat padat tidak teratur merupakan jaringan ikat padat yang berbentuk seperti lembaran-lembaran dengan serat-serat membentuk anyaman kasar dan kuat. Jaringan ini tersusun dari seratserat kolagen dengan sedikit serat retikular dan elastin. Jaringan ikat padat tidak teratur terdapat pada sebagian besar fasia (selaput pembungkus atau penyekat), dermis kulit, periosteum (lapisan luar tulang), perikondrium (lapisan luar tulang rawan), dan kapsul pembungkus beberapa organ seperti hati dan testis.
  • pembungkus atau penyekat), dermis kulit, periosteum (lapisan luar tulang), perikondrium (lapisan luar tulang rawan), dan kapsul pembungkus beberapa organ seperti hati dan testis.
Jaringan Ikat Cair
Jaringan ikat cair
adalah jaringan ikat yang sel-sel penyusunnya terdapat di dalam suatu matriks berupa larutan atau berbentuk cairan. Jaringan ikat cair terdiri atas jaringan darah dan jaringan limfa (getah bening). 
a) Jaringan Darah 
Jaringan darah terdiri atas plasma darah, trombosit, dan sel-sel darah. 
Plasma darah berupa cairan yang mengandung berbagai macam protein, asam amino, peptida, enzim, hormon, vitamin, dan mineral.
Trombosit berbentuk lempengan, tidak berinti, dan berperan dalam
proses pembekuan darah. 
Sel-sel darah terdiri atas eritrosit (sel darah
merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit berbentuk bulat
dengan cekungan di tengah (bikonkaf ), tidak berinti, dan sitoplasmanya mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida. 
Leukosit memiliki bentuk bervariasi, berinti, dapat bergerak amuboid, dan berperan dalam pertahanan tubuh terhadap
infeksi.

b) Jaringan Limfa (Getah Bening)
Jaringan limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan
dan kembali ke dalam aliran darah. Pada saat limfa melewati nodus limfa, akan ditambahkan antibodi (immunoglobulin) dan sebagian besar sel-sel yang terdiri dari limfosit. Nodus limfa terdapat di dalam tonsil, limpa, timus, dan sepanjang saluran pencernaan. Limfa yang mengalir dari dinding usus halus berwarna seperti susu karena mengandung lemak. Limfa dapat membeku, tetapi prosesnya lebih lama dibandingkan dengan pembekuan darah. Hasil pembekuan limfa lebih lunak daripada pembekuan darah.


Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan ikat penyokong merpakan jaringan kerangka yang berfungsi sebagai penyokong.
Terdiri dari jaringan tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon).
1. Jaringan Tulang Rawan
Tersusun dari sel-sel tulang rawan (kondrosit) dan matriks yang mengandung kondroitin. Jaringan ini tidsk miliki saraf dan avaskuler (tidak memiliki pembuluh darah dan limfa). Kartilago dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Tulang rawan hialin, berwarna bening, atau putih kebiruan, dibungkus oleh perikondrium, memiliki matriks yang terdiri dari mukopolisakarida sulfat dan serat kolagen. Tulang rawan hialin dapat mengalami kalsifikasi (berubah menjadi keras dan rapuh). Terdapat pada : hidung, laring, trakea, bronkiolus.

b. Tulang rawan elastik, berwarna kuning, dibungkus perikondrium. Bersifat lentur,tidak mengalami kalsifikasi. Matriks mengandung serat elastik dan sedikit kolagen. Terdapat pada : saluran telinga luar, daun telinga, epiglotis, laring.

c. Tulang rawan fibroblas, berwarna gelap, keruh. Mengandung banyak serat kolagen yang tersusun rapat, dan merupakan jaringan tulang rawan yang paling kuat. Terletak pada bagian-bagian yang sering mengalami tarikan, contohnya di antara ruas tulang rusuk, tulang belakang, persendian bahu dan paha.

2. Jaringan Tulang Keras (osteon)
Disebut juga tulang sejati, merupakan penyusun kerangka tubuh tersusun dari komponen seluler dan komponen nonseluler.


Materi Jaringan Otot dan Jaringan Saraf silahkan klik judulnya di bawah ini



DAFTAR PUSTAKA
Saifullah. 2020. Modul Pembelajaran Biologi Kelas XI - Jaringan Hewan. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.

https://ipa.pelajaran.co.id/otot-rangka/

SISTEM SIRKULASI / SISTEM PEREDARAN DARAH / KARDIOVASKULER

 SISTEM PEREDARAN DARAH DARAH Darah terdiri dari plasma darah dalam berbentuk cair, serta sel-sel lainnya. Plasma darah yang terkandung di d...