Senin, 25 Oktober 2021

JARINGAN HEWAN : JARINGAN EPITEL DAN JARINGAN IKAT

 

JARINGAN HEWAN

 

JARINGAN HEWAN

Jaringan Epitelium

Jaringan epitelium (epitel) adalah jaringan yang melapisi permukaan luar tubuh atau membatasi permukaan suatu rongga tubuh. Jaringan epitelium yang melapisi permukaan luar tubuh disebut epidermis, sedangkan jaringan epitelium yang membatasi permukaan suatu rongga tubuh disebut mesotelium.

Ciri-ciri jaringan Epithelium

  1. Sel-sel penyusunnya tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel.
  2. Tidak mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfa, tetapi mengandung sel saraf.
  3. Sel-sel memiliki daya regenerasi yang tinggi.
  4. Bentuk selnya bervariasi, seperti bersisi, bersudut banyak (poligonal), atau tidak .

Fungsi Jaringan Epithelium

  1. Transportasi, Pengangkutan zat-zat antarjaringan atau rongga yang dipisahkan.
  2. Absorpsi, misalnya penyerapan sari-sari makanan pada usus halus.
  3. Pelindung jaringan di bawahnya.
  4. Sekresi, menghasilkan zat atau enzim dari epitelium membran maupun kelenjar.
  5. Ekskresi, membuang sisa-sisa metabolisme air, karbon dioksida, dan garamgaram tertentu.
  6. Eksteroreseptor, menerima rangsangan dari lingkungan

Jenis-jenis jaringan Epithelium

Berdasarkan bentuknya, dibedakan menjadi empat macam, yaitu epitelium pipih, kubus, silindris, transisional, dan kelenjar.

Epitelium pipih

Epitelium pipih tersusun dari sel-sel yang berbentuk pipih seperti lembaran dengan inti sel tampak seperti cakram. Epitelium pipih dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

  • Epitelium pipih selapis, merupakan epitelium yang tersusun dari selapis sel berbentuk pipih. Seluruh sel pada epitelium ini terletak di atas membran basal dan mencapai permukaan. Terdapat pada alveolus paruparu, endotelium, mesotelium, lapisan parietal kapsul Bowman dan lengkung Henle, pleura (selaput pembungkus paru-paru), peritoneum (selaput perut), perikardium (selaput pembungkus jantung), serta endotelium pada pembuluh darah dan pembuluh limfa. Berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, dan ekskresi.
  • Epitelium pipih berlapis, merupakan epitelium yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk pipih. Akan tetapi, pada lapisan sel-sel yang lebih dalam bentuknya dapat berupa kubus atau silindris. Terdapat pada pada kulit, vagina, rongga mulut, esofagus, anus, dan kornea mata, berfungsi dalam proteksi (perlindungan).

Epitelium kubus (kuboid)

Epitelium kubus tersusun dari sel-sel yang berbentuk kubus dengan inti sel berbentuk bulat di tengah. Epitelium kubus dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

  • Epitelium kubus selapis merupakan epitelium yang tersusun dari selapis sel berbentuk kubus. Terdapat pada tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal pada nefron ginjal, permukaan luar ovarium, kelenjar ludah, kelenjar tiroid, pankreas, serta lensa mata. Berfungsi dalam proteksi, sekresi, dan absorpsi. 
  • Epitelium kubus berlapis merupakan epitelium yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk kubus. Terdapat pada kelenjar keringat dan kelenjar minyak. Berfungsi untuk proteksi, sekresi, ekskresi, dan absorpsi.

 

Epitelium silindris

Epitelium silindris tersusun dari sel-sel yang berbentuk heksagonal memanjang (silinder). Inti sel dari epitelium ini berbentuk pipih memanjang, berderet pada ketinggian yang sama, dan letaknya lebih dekat ke permukaan basal. Dibedakan menjadi tiga macam, yaitu

  • Epitelium silindris selapis merupakan epitelium yang tersusun dari elapis sel berbentuk silindris. Di antara sel-sel epitelium silindris selapis biasanya terdapat sel goblet, yaitu sel berbentuk piala yang berfungsi menghasilkan lendir. Ada yang bersilia dan ada yang tidak bersilia. Epitelium silindris selapis bersilia terdapat pada uterus, saluran uterus, vas deferens, dan bronkus intrapulmoner. Sementara itu, epitelium silindris selapis tidak bersilia terdapat pada sebagian besar saluran pencernaan seperti lambung, usus halus, dan kantong empedu. Berfungsi untuk sekresi dan absorpsi.
  • Epitelium silindris berlapis, merupakan epitelium yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk silindris pada permukaannya. Akan tetapi, sel-sel pada lapisan-lapisan basal relatif lebih pendek dan berbentuk polihedral tidak teratur. Terdapat pada pada uretra, laring, faring, dan kelenjar ludah. Fungsi epitelium silindris berlapis banyak adalah untuk proteksi dan sekresi.
  • Epitelium silindris berlapis semu bersilia merupakan epitelium yang tersusun dari sel-sel dengan inti sel tidak sejajar sehingga seolah-olah epitelium tersebut terdiri atas banyak lapisan. Pada epitelium ini terdapat silia yang berfungsi menggerakkan partikel yang berada di atasnya. Fungsi epitelium silindris berlapis semu bersilia adalah untuk proteksi. Terdapat pada saluran telur (tuba Fallopi), rongga hidung, dan saluran pernapasan.

 

Epitelium transisional

Epitelium transisional tersusun dari sel-sel yang bentuknya dapat berubahubah. Bagian basal terdiri atas sel-sel kubus hingga silindris, bagian tengah terdiri atas selsel kubus polihedral, dan bagian permukaan dalam (superfasial) terdiri atas sel-sel berbentuk kubus hingga pipih. Terdapat pada organ-organ yang dapat mengalami peregangan, misalnya ureter, vesika urinaria, pelvis renalis, dan uretra. Oleh sebab itu, sel-sel epitelium pada organ-organ tersebut dapat berubah-ubah bentuk sesuai dengan tingkat peregangannya.


Epitelium kelenjar 

Epitelium kelenjar tersusun dari sel-sel epitelium khusus untuk sekresi zat yang diperlukan dalam proses fisiologi tubuh. Ada dua macam kelenjar, yaitu:

  • Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang menyalurkan sekretnya ke suatu permukaan tubuh (sekresi eksternal). Hasil sekresi ini disalurkan ke permukaan tubuh melalui suatu saluran yang bentuknya bermacammacam, seperti lurus, bergelung, atau bercabang. Sekret yang dikeluarkan berupa cairan jernih yang mengandung enzim atau musin. Contoh pankreas, kelenjar ludah, kelenjar lambung, dan kelenjar keringat.
  • Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang menyalurkan sekretnya langsung ke dalam pembuluh darah atau pembuluh limfa (sekresi internal). Oleh  karena tidak memiliki saluran, maka kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu. Sekret yang dikeluarkan berupa hormon. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar tiroid, kelenjar hipofisis, kelenjar paratiroid, dan kelenjar timus.

Jaringan Ikat

Pernahkah kalian berfikir, kenapa organ di dalam tubuh kita tidak bergeser/bergerak dari tempatnya meskipun kita melompat-lompat? Hal ini terjadi karena ada jaringan ikat yang mengikat/menjaga agar organ tubuh kita berada pada posisinya.
Jaringan ikat merupakan jaringan yang jumlahnya paling banyak dan tersebar di seluruh tubuh. Fungi jaringan ikat yaitu menopang, memisahkan, melindungi, dan memberi struktur pada jaringan dan organ di dalam tubuh. Komponen utama jaringan ikat yaitu sel, dan matriks yang terdiri dari serat, dan substansi dasar.
Substansi dasar  merupakan media cair homogen yang berbentuk sol, gel, atau gel kaku yang mengisi ruang antar sel dan serat. Cairan yang berbentuk sol dan gel dapat mempermudah terjadinya proses difusi nutrisi dan zat-zat sisa metabolisme antara kapiler dan sel. Sementara itu, cairan yang berbentuk gel kaku dapat membantu menyokong jaringan. Substansi dasar tersusun dari senyawa glukosaminoglikans atau asam mukopolisakarida dan glikoprotein.
Serat Jaringan Ikat berfungsi memberi dukungan. Ada tiga jenis serat jaringan,yaitu kolagen, serat elastis, dan serat retikuler.
  • Serat kolagen, erat yang tersusun dari protein kolagen berwarna putih dengan bentuk serat lurus  memanjang atau sedikit bergelombang. Serat kolagen memiliki daya regang yang tinggi dengan elastisitas yang rendah. Serat ini juga bersifat ulet, lunak, dan mudah dibengkokkan. Serat kolagen terdapat pada tendon (jaringan penghubung antara otot dan tulang), ligamen, tulang, dan kulit.
  • Serat elastin adalah serat yang berwarna kuning dan berbentuk pita pipih atau benang silindris panjang. Serat elastin lebih tipis daripada serat kolagen sehingga memiliki elastisitas yang tinggi. Semakin tua usia seseorang, semakin menurun sifat elastisitas dari serat tersebut. Serat elastin tersusun dari protein albuminoid dan terdapat pada pembuluh darah, selaput tulang rawan laring, dan antarruas tulang belakang.
  • Serat retikular adalah serat yang mirip dengan serat kolagen, tetapi lebih halus. Serat ini tersusun seperti jala, serta memiliki elastisitas yang rendah seperti halnya serat kolagen. Serat retikular berperan penting sebagai penyokong dan penghubung jaringan ikat dengan jaringan lain, khususnya membran antara jaringan epitelium dan jaringan ikat.
Sel-sel penyusun jaringan ikat,  terdiri atas fibroblas, makrofag, sel tiang, sel lemak, sel plasma, sel pigmen, sel darah putih, dan sel mesenkim.
  • Fibroblas merupakan sel yang paling banyak terdapat pada jaringan ikat selain makrofag. Fibroblas memiliki ciri-ciri, antara lain bentuk selnya besar, pipih, dan bercabang-cabang sehingga dari samping tampak seperti gelendong, serta inti sel berbentuk memanjang dan memiliki satu atau dua anak inti. Fibroblas berfungsi menyekresikan protein, khususnya fibroblas yang berbentuk serat.
  • Makrofag (histiosit), banyak terdapat pada jaringan ikat. Makrofag memiliki ciri-ciri, antara lain bentuk selnya tidak beraturan, terdapat di dekat pembuluh darah, dapat melakukan gerak amuboid menuju tempat terjadinya peradangan, dan bersifat fagositosis, yaitu memakan za-zat buangan, benda asing, bakteri, sel mati, dan sel darah yang keluar dari pembuluh darah. Makrofag berperan pada reaksi imunologis tubuh dan sekresi enzim-enzim seperti lisozim, kolagenase, dan elastase.
  • Sel tiang (mast cell) merupakan sel yang berfungsi menghasilkan heparin dan histamin. Heparin adalah zat yang berperan dalam proses pembekuan darah, sedangkan histamin adalah zat yang berperan meningkatkan permeabilitas kapiler darah. Sel tiang memiliki bentuk lonjong, tidak teratur, kadang-kadang dilengkapi dengan pseudopodia yang pendek, dan memiliki inti kecil yang tertutup granula.
  • Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak.
  • Sel plasma merupakan sel yang berfungsi menghasilkan antibodi.Sel plasma sering ditemukan pada membran serosa, jaringan limfoid, serta di bawah membran epitelium yang basah pada saluran pencernaan dan pernapasan.
  • Sel pigmen merupakan sel yang mengandung pigmen (kromatofor). Sel pigmen terdapat pada jaringan ikat padat kulit, lapisan koroid mata, dan piameter pada otak.
  • Sel darah putih (leukosit) merupakan sel yang berfungsi melawan patogen seperti bakteri, virus, atau protozoa. 
  • Sel mesenkim merupakan sel embrional yang masih dapat ditemukan pada orang dewasa. Sel mesenkim berukuran lebih kecil dibandingkan dengan fibroblas dan memiliki bentuk seperti bintang. Sel mesenkim akan
  • berdiferensiasi menjadi jenis sel penyusun jaringan ikat longgar atau menjadi sel otot polos pada pembuluh darah yang cedera. Sel mesenkim banyak terdapat di sepanjang pembuluh darah kapiler. 
Berikut ini adalah gambar komponen-komponen jaringan ikat 

Macam-Macam Jaringan Ikat

Jaringan ikat dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan ikat sejati, jaringan ikat cair, dan jaringan ikat penyokong.

Jaringan Ikat Sejati

Jaringan ikat sejati dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.

1. Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar memiliki ciri-ciri, yaitu susunan serat-seratnya longgar dan memiliki banyak substansi dasar. Serat-serat penyusunnya terdiri atas serat kolagen dan serat elastin. Jaringan ikat longgar dapat ditemukan di sekitar organ tubuh atau pembungkus pembuluh darah dan saraf. Jaringan ikat longgar memiliki fungsi sebagai berikut.
  • Memberi bentuk pada organ dalam, misalnya kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.
  • Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain. Contohnya menyelubungi serat otot, melekatkan jaringan di bawah kulit, membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut, serta membentuk membran yang disebut mesenteris yang berfungsi menempatkan organ pada posisi yang tepat.
Jaringan ikat longgar dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
  • Jaringan areolar merupakan jaringan yang bersifat fleksibel dengan substansi dasar yang relatif cair. Jaringan ini banyak mengandung fibroblas, makrofag, serat kolagen, dan sedikit serat elastin yang membentuk jaring-jaring. Jaringan areolar terdapat di antara kulit dan otot, serta berfungsi sebagai materi pembungkus jaringan lain dan organ-organ, termasuk pembuluh darah dan saraf.
  • Jaringan lemak (adiposa) merupakan jaringan yang tersusun dari selsel lemak yang dibungkus oleh anyaman serat retikular yang halus, dengan celahcelah berisi fibroblas, limfosit, eosinofil, dan sel tiang. Jaringan lemak terdapat di bawah kulit, di sekitar persendian, sumsum tulang, omentum (selaput pada lambung), mesenterium (selaput pada perut), di belakang bola mata, dan di sekitar ginjal. Fungsi jaringan lemak adalah sebagai bantalan pelindung organ, cadangan makanan, dan isolator penjaga suhu tubuh.
  • Jaringan mukosa merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel fibbroblas berukuran besar, makrofag, limfosit, kolagen halus, dan substansi dasar yang lunak mirip gel berlendir (musin). Jaringan mukosa terdapat pada tali pusar bayi. 
  • Jaringan retikular merupakan jaringan yang tersusun dari jaringjaring serat retikular dan sel-sel dengan sitoplasma yang bercabangcabang panjang. Sebagian sel bersifat fagositosis dan merupakan bagian
    dari sistem retikuloendotel. Jaringan retikular terdapat pada nodus limfa, sumsum tulang belakang, dan hati.

2. Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat tersusun dari serat-serat yang berimpitan padat dengan sedikit sel dan substansi dasar. Serat yang dominan adalah serat kolagen, sehingga jaringan ikat padat sering disebut dengan jaringan kolagen. Jaringan ikat padat bersifat tidak elastis. Fungsi jaringan ikat padat adalah untuk menghubungkan suatu organ dengan organ yang lain. Jaringan ikat padat dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan ikat padat teratur dan jaringan ikat padat tidak teratur. 
  • Jaringan ikat padat teratur merupakan jaringan ikat padat dengan serat-serat kolagen yang tersusun berimpitan secara paralel dan sangat kuat. Di antara serat-serat kolagen tersebut terdapat fibroblas. Contohnya adalah tendon, ligamen, dan aponeurosis (urat otot yang berbentuk lebar dan pipih).
  • Jaringan ikat padat tidak teratur merupakan jaringan ikat padat yang berbentuk seperti lembaran-lembaran dengan serat-serat membentuk anyaman kasar dan kuat. Jaringan ini tersusun dari seratserat kolagen dengan sedikit serat retikular dan elastin. Jaringan ikat padat tidak teratur terdapat pada sebagian besar fasia (selaput pembungkus atau penyekat), dermis kulit, periosteum (lapisan luar tulang), perikondrium (lapisan luar tulang rawan), dan kapsul pembungkus beberapa organ seperti hati dan testis.
  • pembungkus atau penyekat), dermis kulit, periosteum (lapisan luar tulang), perikondrium (lapisan luar tulang rawan), dan kapsul pembungkus beberapa organ seperti hati dan testis.
Jaringan Ikat Cair
Jaringan ikat cair
adalah jaringan ikat yang sel-sel penyusunnya terdapat di dalam suatu matriks berupa larutan atau berbentuk cairan. Jaringan ikat cair terdiri atas jaringan darah dan jaringan limfa (getah bening). 
a) Jaringan Darah 
Jaringan darah terdiri atas plasma darah, trombosit, dan sel-sel darah. 
Plasma darah berupa cairan yang mengandung berbagai macam protein, asam amino, peptida, enzim, hormon, vitamin, dan mineral.
Trombosit berbentuk lempengan, tidak berinti, dan berperan dalam
proses pembekuan darah. 
Sel-sel darah terdiri atas eritrosit (sel darah
merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit berbentuk bulat
dengan cekungan di tengah (bikonkaf ), tidak berinti, dan sitoplasmanya mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida. 
Leukosit memiliki bentuk bervariasi, berinti, dapat bergerak amuboid, dan berperan dalam pertahanan tubuh terhadap
infeksi.

b) Jaringan Limfa (Getah Bening)
Jaringan limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan
dan kembali ke dalam aliran darah. Pada saat limfa melewati nodus limfa, akan ditambahkan antibodi (immunoglobulin) dan sebagian besar sel-sel yang terdiri dari limfosit. Nodus limfa terdapat di dalam tonsil, limpa, timus, dan sepanjang saluran pencernaan. Limfa yang mengalir dari dinding usus halus berwarna seperti susu karena mengandung lemak. Limfa dapat membeku, tetapi prosesnya lebih lama dibandingkan dengan pembekuan darah. Hasil pembekuan limfa lebih lunak daripada pembekuan darah.


Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan ikat penyokong merpakan jaringan kerangka yang berfungsi sebagai penyokong.
Terdiri dari jaringan tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon).
1. Jaringan Tulang Rawan
Tersusun dari sel-sel tulang rawan (kondrosit) dan matriks yang mengandung kondroitin. Jaringan ini tidsk miliki saraf dan avaskuler (tidak memiliki pembuluh darah dan limfa). Kartilago dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Tulang rawan hialin, berwarna bening, atau putih kebiruan, dibungkus oleh perikondrium, memiliki matriks yang terdiri dari mukopolisakarida sulfat dan serat kolagen. Tulang rawan hialin dapat mengalami kalsifikasi (berubah menjadi keras dan rapuh). Terdapat pada : hidung, laring, trakea, bronkiolus.

b. Tulang rawan elastik, berwarna kuning, dibungkus perikondrium. Bersifat lentur,tidak mengalami kalsifikasi. Matriks mengandung serat elastik dan sedikit kolagen. Terdapat pada : saluran telinga luar, daun telinga, epiglotis, laring.

c. Tulang rawan fibroblas, berwarna gelap, keruh. Mengandung banyak serat kolagen yang tersusun rapat, dan merupakan jaringan tulang rawan yang paling kuat. Terletak pada bagian-bagian yang sering mengalami tarikan, contohnya di antara ruas tulang rusuk, tulang belakang, persendian bahu dan paha.

2. Jaringan Tulang Keras (osteon)
Disebut juga tulang sejati, merupakan penyusun kerangka tubuh tersusun dari komponen seluler dan komponen nonseluler.


Materi Jaringan Otot dan Jaringan Saraf silahkan klik judulnya di bawah ini



DAFTAR PUSTAKA
Saifullah. 2020. Modul Pembelajaran Biologi Kelas XI - Jaringan Hewan. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.

https://ipa.pelajaran.co.id/otot-rangka/

SISTEM SIRKULASI / SISTEM PEREDARAN DARAH / KARDIOVASKULER

 SISTEM PEREDARAN DARAH DARAH Darah terdiri dari plasma darah dalam berbentuk cair, serta sel-sel lainnya. Plasma darah yang terkandung di d...