VIRUS
PETA KONSEP
STRUKTUR,
BENTUK, DAN UKURAN VIRUS
Saat ini (2020) seluruh belahan dunia sedang dilanda pandemi penyakit
covid-19 termasuk kita di
Indonesia. Wabah penyakit yang sangat menggemparkan ini ternyata disebabkan
oleh virus corona. Bila dilakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop
elektron bagaimanakah
bentuk virus tersebut? Berikut ini merupakan gambar ilustrasi virus corona.
Gambar. Ilustrasi Struktur dan Bentuk Virus Corona
(https://nationalgeographic.grid.id/read/132047744)
Istilah virus berasal dari bahasa Latin, virion yang artinya racun. Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1883 dengan ditemukannya penyakit yang menyebabkan adanya bintik-bintik kuning pada daun tembakau. Penyakit tersebut kemudian dikenal dengan istilah penyakit mosaik tembakau. Beberapa ilmuwan yang terlibat dalam penemuan virus adalah sebagai berikut.
Pada tahun
1883, Adolf Meyer, seorang ilmuwan Jerman mengamati penyakit yang menyebabkan
adanya bintik-bintik kuning pada daun tembakau. Meyer kemudian melakukan
percobaan dengan menyemprotkan getah yang diekstraksi dari tanaman tembakau
yang sakit ke tanaman tembakau yang sehat. Ternyata, tanaman tembakau yang
sehat menjadi sakit. Meyer kemudian mencoba mengamati daun tembakau yang sakit
dengan menggunakan mikroskop biasa. Akan tetapi, ia tidak dapat menemukan
bakteri yang diduga menjadi penyebab penyakit tersebut. Meyer kemudian
menyimpulkan bahwa bakteri penyebab penyakit pada tanaman tembakau berukuran
lebih kecil dari bakteri biasanya
Pada tahun
1892, Dmitri Ivanovsky, seorang ilmuwan Rusia melakukan percobaan dengan
menyaring getah tanaman tembakau yang sakit dengan menggunakan saringan
bakteri. Selanjutnya, hasil saringan tersebut ditularkan pada tanaman tembakau
yang sehat. Ternyata, tanaman tembakau yang sehat tersebut menjadi sakit.
Ivanovsky kemudian menyimpulkan bahwa penyebab penyakit pada tanaman tembakau
adalah bakteri patogenik yang sangat kecil atau bakteri penghasil toksin yang
dapat melewati saringan.
Pada tahun
1897, Martinus Beijerinck, seorang ilmuwan Belanda melakukan percobaan untuk
membuktikan bahwa agen penyebab penyakit pada tanaman tembakau dapat berkembang
biak. Beijerinck menyemprotkan getah tanaman yang sudah disaring ke tanaman
yang sehat. Setelah tanaman yang sehat menjadi sakit, getah tanaman tersebut
digunakan untuk menginfeksi tanaman berikutnya, dan seterusnya hingga beberapa
kali pemindahan. Ternyata, melalui beberapa kali pemindahan, sifat patogennya
tidak berkurang. Agen tersebut juga berbeda dengan bakteri, karena tidak dapat
dikembangbiakkan di dalam cawan petri yang berisi nutrisi. Selain itu, juga
tidak dapat dinonaktifkan menggunakan alkohol. Beijerinck kemudian menyimpulkan
bahwa agen tersebut adalah partikel yang lebih kecil danlebih sederhana dari
bakteri. Beijerinck kemudian menyebutnya sebagai virus lolos saring (filterable
virus).
Pada tahun
1935, Wendell Meredith Stanley, seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan
partikel penyebab penyakit pada tanaman tembakau. Penyakit ini kemudian dikenal
dengan nama Tobacco Mosaic Virus (TMV).
2.
Ciri-ciri
Virus
- Virus berukuran sangat kecil, berkisar 0,02-0,3 μm (1 μm = 1/1.000
mm), dan paling besar berukuran 200 μm, karena itu virus hanya dapat dilihat
dengan mikroskop elektron.
- Tubuh virus terdiri atas selubung proton (kapsid), dan bahan inti.
Bahan inti berupa RNA (Ribonucleic acid) dan DNA (Deoxiribonucleic
acid).
- Virus tidak mempunyai membran dan organel-organel sel yang penting
bagi kehidupan.
- Virus hanya dapat bereproduksi jika berada dalam sel hidup atau
jaringan hidup.
- Biasanya stabil pada pH 5.0 sampai 9.0.
- Virus dapat dikristalkan seperti benda mati. Bentuk virus
bermacam-macam ada yang berbentuk batang, bola, atau bulat, berbetuk peluru,
dan berbentuk T.
- Aktivitas virus dapat dihilangkan oleh sinar ultra ungu dan sinar
X tetapi zat antibiotik dan zat antibakteri lain tidak berpengaruh terhadapnya.
Virus tidak
termasuk sel (aseluler), karena tidak memiliki bagian-bagian sel seperti
dinding sel, membran sel, sitoplasma, inti sel, dan organel-organel lainnya.
Partikel virus yang lengkap disebut virion. Secara umum, struktur virus
diwakili oleh bakteriofag yang berbentuk seperti huruf T.
Gambar. Struktur Virus Bakteriofage
- Bentuk virus (bakteriofag) terdiri dari kepala, selubung, dan ekor.
- Kepala berbentuk heksagonal, terdiri dari kapsomer yang mengelilingi asam nukleatnya (DNA-nya).
- Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
- Selubung ekor berfungsi sebagai penginfeksi.
- Serabut-serabut ekor terdapat di dasar selubung ekor, berfungsi sebagai penerima rangsang.
4.
Bentuk virus
Virus memiliki bentuk yang bermacam-macam,
seperti batang, bulat, oval (peluru), filamen (benang), polihedral, dan seperti
huruf T.
- Bentuk batang, misalnya TMV (Tobacco Mosaic Virus).
- Bentuk batang dengan ujung oval seperti peluru,
misalnya Rhabdovirus
- Bentuk bulat, misalnya HIV (Human Immunodeficiency
Virus) dan Orthomyxovirus.
- Bentuk filamen (benang), misalnya virus Ebola.
- Bentuk polihedral, misalnya Adenovirus.
- Bentuk seperti huruf T, misalnya bakteriofag, yaitu
virus yang menyerang bakteri Escherichia coli.
- Berikut ini gambar beberapa bentuk virus.
Gambar. Macam-macam bentuk
virus
Sumber
: https://www.dictio.id
Penggandaan
materi genetik inang yang disebut replikasi. Replikasi virus secara umum
terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.
Siklus Litik
Siklus litik secara umum mempunyai lima tahap,
yaitu :
- Adsorbsi, Penempelan
virus pada inang.
- Penetrasi, Virus melubangi membran sel inang dengan enzim lisozim. Setelah berlubang, virus akan menyuntikkan materi genetiknya kedalam sitoplasma sel inang
- Replikasi/sintesis, Materi genetik dari virus akan menonaktifkan materi genetik sel inangnya kemudian mengambil alih kerja sel inang.
- Perakitan, Molekul-molekul protein (DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus
- Lisis, Virus-virus yang telah matang akan berkumpul pada membran sel dan menyuntikkan enzim lisosom
untuk menghancurkan membran sel.
Siklus Lisogenik
Tahapan-tahapan
dalam daur lisogenik adalah adsorpsi dan infeksi, penetrasi, penggabungan,
pembelahan, serta sintesis.
- Adsorpsi, Virion menempel pada reseptor spesifik sel inang dengan menggunakan bagian serabut ekornya.
- Penetrasi,
Virus menginjeksikan materi genetiknya ke
dalam sel inang sehingga kapsid virus menjadi kosong (mati).
- Penggabungan,
DNA
virus bakteriofag bergabung dengan DNA bakteri (sel inang) membentuk profag.
Dalam bentuk profag, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi
ada sedikitnya satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi mengkode protein
reseptor. Protein reseptor berfungsi menjaga agar gen-gen profag tidak aktif.
- Pembelahan,
Jika
sel inang membelah, setiap anakannya akan mewarisi profag. Profag dapat
diinduksi menjadi aktif, sehingga mengakibatkan terjadinya daur litik.
- Sintesis, Profag
aktif dan keluar dari kromosom bakteri, sehingga DNA bakteri (sel inang)
hancur. Kemudian, terjadi fase replikasi DNA bakteriofag, sintesis
bagian-bagian tubuh virus, dan seterusnya seperti pada daur litik.
- Perakitan, Molekul-molekul protein (DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus
- Lisis, Virus-virus yang telah matang akan berkumpul pada membran sel dan menyuntikkan enzim lisosom untuk menghancurkan membran sel.
Gambar.
Replikasi virus secara Litik dan Lisogenik
https://www.quipper.com.
PERANAN VIRUS
Peran Menguntungkan
Sebagian besar virus memang merugikan karena merupakan parasit
intraseluler obligat pada sel hidup. Akan tetapi, ada beberapa virus yang dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Di antaranya
adalah sebagai berikut.
- Pembuatan
vaksin protein. Selubung virus dapat digunakan sebagai protein khusus yang akan
memacu terbentuknya respons kekebalan tubuh untuk melawan suatu penyakit.
- Digunakan
dalam pembuatan rekayasa genetika, misalnya untuk terapi gen.
- Pengobatan
secara biologis, yaitu dengan melemahkan atau membunuh bakteri, jamur, atau
protozoa yang bersifat patogen.
- Pembuatan
perangkat elektronik. Tim ilmuwan dari John Innes Center di Inggris berhasil
menginokulasi partikel virus dan mencampurnya dengan senyawa besi (Fe) untuk
membuat kapasitor (alat penyimpan energi listrik).
- Pemberantasan
hama tanaman. Misalnya Baculovirus yang digunakan untuk biopestisida.
Biopestisida ini tidak mencemari lingkungan.
- Produksi
interferon, yaitu sejenis senyawa yang mampu mencegah replikasi virus di dalam
sel induk.
- Pembuatan
hormon insulin, yaitu dengan mencangkokkan virus penyebab kanker pada gen-gen
penghasil insulin dalam tubuh bakteri. Akibatnya, bakteri tersebut dapat
berkembang biak dan memproduksi insulin.
Peran Merugikan
1. Virus penyebab penyakit pada tumbuhan
- Tobacco mosaic virus (TMV) penyebab penyakit mosaik, tembakau, pertumbuhan terhambat, daun bercak-bercak.
- Virus Tungro penyebab kerdil tanaman padi →were
- Citrus leprosis virus (CiLV) : jeruk, menyerang pembuluh tapis jeruk
2. Virus penyebab penyakit pada hewan:
- Newcastle Disease Virus (NCDV) » tetelo-ayam/unggas- mencret, batuk-batuk, kematian
- Foot and Mouth Disease Virus (FMDV) » kuku dan mulut hewan ternak, sapi, kerbau, domba-melepuh dan berlendir
- Avian Influenza Virus » flu-unggas-gangguan pernapasan ringan sampai akut-virus influenza tipe A (H5N1)-menyebar ke babi, kucing, anjing, manusia
- Rabies virus » rabies-anjing, monyet, kucing, kelelawar,, manusia-sistem saraf pusat, otak-takut air, gelisah, hilang kontrol otot, agresif
3. Virus penyebab penyakit pada manusia:
a. Influenza Virus
• Nama Virus: Influenza Virus
• Penyakit: influenza/flu
• Menyerang: saluran pernafasan atas,
kulit, tulang
• Gejala: demam, pilek, pusing, pegal &
batuk
• Penularan: lewat udara
b. Human immunodeficiency
virus (HIV)
• Nama Virus: Human immunodeficiency virus (HIV)
• Penyakit: Acquired Immuno Deficiency Syndrom
(AIDS)
• Menyerang: sel darah putih (limfosit T),
sistem kekebalan tubuh
• Gejala: gabungan beberapa jenis penyakit (menurunnya kekebalan tubuh)
• Penularan melalui hubungan kelamin, transfusi
darah, penggunaan bersama jarum
terkontaminasi melalui injeksi obat dan
dalam perawatan kesehatan, dan antara
ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran
dan masa menyusui
c. Hepatitis virus
• Nama Virus: Hepatitis virus
• Penyakit: hepatitis B
• Menyerang: sel-sel hati
• Gejala: perut membesar, tubuh menjadi kuning
• Penularan:Makanan/minuman (terkontaminasi
feses pasien), misalnya makan
buah-buahan tidak dicuci, sayur yang tidak dimasak/setengah matang, es batu (terkontaminasi),pecandu narkotika,
hubungan seks anal, jarum suntik atau pisau
(terkontaminasi), transfusi darah & gigitan manusia, orang yang
mempunyai banyak pasangan seksual, berdarah karena terpotong, mimisan, menstruasi, perlengkapan pribadi (kontak oleh penderita: sikat gigi, alat cukur atau alat manicure)
d. Ebolavirus
• Nama Virus: Ebolavirus
• Penyakit: Ebola
• Menyerang: sel-sel pertahanan tubuh
• Gejala: muntah, diare, tidak enak badan, sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, pendarahan organ dalam, demam, bercak-bercak merah, peradangan hati, kerusakan ginjal, dan penurunan jumlah trombosit
• Penularan: kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit
e. Poxvirus
• Nama Virus: Poxvirus
• Penyakit: cacar
• Menyerang: sel kulit
• Gejala: demam, batuk, pilek, luka cacar seluruh tubuh
• Penularan: udara, bersentuhan
f.
Polio virus
• Nama Virus: Polio virus
• Penyakit: polio
• Menyerang: sistem saraf pusat
• Gejala: kelumpuhan
•
Penularan:
virus yang telah masuk melalui mulut
akan melewati jalur pencernaan
hingga sampai di usus, berkembang biak yang dikeluarkan kembali melalui tinja.Tinja tersebut yang sangat berpotensi menjadi sumber penularan virus kepada orang lain
g.
Mumps virus
• Nama Virus: Mumps virus
• Penyakit: gondong
• Menyerang: sel kelenjar ludah
• Gejala: bengkak di belakang telinga
• Penularan: melalui udara, melalui percikan ludah, atau karena kontak langsung dengan ludah orang yang terinfeksi
h.
Herpes simplex
virus
• Nama Virus: Herpes simplex virus
• Penyakit: Herpes
• Menyerang: membran mukus (lendir) di mulut, alat kelamin, dan kulit
• Gejala: kulit memerah dan muncul bintil seperti luka melepuh
• Penularan:
melalui udara, sentuhan langsung
dengan daerah yang terinfeksi
i.
Human
papillomavirus
• Nama Virus: Human papillomavirus
• Penyakit: kutil (kulit & alat kelamin)
• Menyerang: sel-sel kulit dan dapat berkembang jadi kanker
• Gejala: adanya benjolan di kulit
• Penularan:
sentuhan, penggunaan barang
bersama, hubungan seksual
DAFTAR PUSTAKA
Kesumah, Dini. 2020. Modul
Pembelajaran Biologi Kelas X. Jakarta: Dikdasmen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar