DNA DAN RNA
DNA (Deoxyribonucleic Acid = Asam Deoksiribo Nukleat)
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa DNA adalah pembawa sebagian besar atau seluruh sifat-sifat genetik di dalam kromosom. DNA terdapat di dalam nukleus dan bersama senyawa protein membentuk nukleo protein. Selain di dalam nukleus, molekul DNA juga terdapat dalam mitokondria, plastid, dan sentriol. DNA memiliki beberapa fungsi di antaranya membawa informasi genetik, membentuk RNA, dan mengontrol aktivitas sel baik secara langsung maupun tidak langsung. DNA juga berperan penting dalam proses sintesis protein.
Gambar Struktur DNA
Sumber: http://www.kartika111194.blogspot.co.id/
W.T. Atsbury merupakan orang pertama yang mengemukakan gagasan tentang struktur tiga dimensi DNA. Ia menyimpulkan bahwa DNA sangat padat, polinukleotida penyusunnya berupa timbunan nukleosida pipih yang teratur tegak lurus terhadap sumbu memanjang.
a.
Gugus gula deoksiribosa (gula
dengan lima atom karbon atau pentosa)
b.
Gugus asam fosfat (fosfat terikat
pada C kelima dari gula)
c.
Gugus basa nitrogen (gugus ini
terikat pada C pertama dari gula)
Basa nitrogen dapat digolongkan menjadi dua, yaitu basa purin dan basa pirimidin. Basa purin terdiri atas adenin (A) dan Guanin (G), sedangkan basa pirimidin terdiri atas sitosin (S) dan timin (T). Rangkaian kimia antara deoksiribosa dengan purin dan pirimidin disebut nukleosida (deoksiribonukleosida). Nukleosida tersebut akan berikatan dengan fosfat membentuk nukleotida (deoksiribonukleotida). Gabungan dari nukleotidanukleotida akan membentuk suatu DNA. Jadi, molekul DNA merupakan polimer panjang dari nukleotida yang dinamakan polinukleotida.
Sumber: Dok. Kemdikbud
RNA (Ribonucleic Acid = Asam Ribonukleat)
RNA merupakan seutas benang tunggal yang
tersusun molekul gula ribosa, gugus fosfat, dan asam nitrogen. Pada RNA tidak
terdapat basa nitrogen timin (T), basa nitrogen timin ini pada RNA digantikan
oleh basa nitrogen urasil. Struktur DNA yang heliks terbentuk karena adanya
beberapa jenis ikatan kimia. Antara untai DNA diikat oleh ikatan hidrogen.
Gambar 11.6 (a) Struktur untai tunggal molekul RNA (b) Struktur kimia RNA
Sumber: Dok. Kemdikbud
Berbeda halnya dengan DNA yang terletak dalam nukleus, RNA banyak terdapat dalam sitoplasma terutama ribosom walaupun ada pula beberapa di antaranya dalam nukleus. Dalam sitoplasma, kadar RNA berubah-ubah. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas sintetis protein. Ketika suatu protein akan disintetis, kandungan RNA dalam sel meningkat begitu pula sebaliknya. Berdasarkan letak dan fungsinya, RNA dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a.
RNA duta (RNA-d) atau m RNA
RNA duta adalah
RNA yang menjadi
model cetakan dalam proses penyusunan asam amino pada rantai
polipeptida atau sintesis
protein. Disebut RNA duta, karena molekul ini merupakan
penghubung DNA dengan protein dan membawa pesan berupa informasi genetik dari
DNA untuk membentuk protein. Informasi genetik berupa urutan basa N pada RNA
duta yang memesan suatu asam amino yang disebut kodon. Penyusunan rantai
polipeptida tergantung dari urutan kodon pada RNA duta. Urutan kodon pada RNA-d
yang dicetak DNA tergantung pada macam protein yang akan disintesis.
b.
RNA ribosom (RNA-r)
RNA-r yaitu RNA yang terdapat dalam
sitoplasma tepatnya di ribosom dan berfungsi mengatur dalam proses sintesis
protein. RNA-r dapat mencapai 80% dari jumlah RNA sel. Molekul rRNA berupa pita
tunggal tidak bercabang dan fleksibel.
c.
RNA transfer (RNA-t)
RNA-t mempunyai fungsi menerjemahkan
kodon yang terdapat pada RNA-d menjadi satu jenis asam amino. Kemampuan
menerjemahkan ini, disebabkan oleh adanya anti kodon yang merupakan komplemen
dari kodon RNA-d. RNA-t juga berfungsi mengangkut asam amino ke permukaan
ribosom pada saat translasi. Translasi adalah penerjemahan urutan nukleotida.
RNA-d menjadi urutan asam amino polipeptida.
Tabel Perbedaan secara umum DNA dan RNA
DNA |
RNA |
|
|