SISTEM REPRODUKSI
Untuk SMA kelas XI
Salah satu ciri makhluk
hidup, termasuk manusia yaitu berkembang biak/menghasilkan keturunan. Sistem reproduksi pada
manusia menjadi komponen penting dalam menghasilkan keturunan. Sistem
reproduksi manusia berbeda antar laki-laki dengan wanita baik itu struktur
organ eksternal maupun internalnya, begitupun dengan fungsinya.
Sebelum mempelajari sistem
reproduksi manusia lebih lanjut, mari kita lihat peta konsep tentang materi
sistem reproduksi berikut:
A. SISTEM REPRODUKSI PADA LAKI-LAKI
1. Organ
Reproduksi Laki-laki
Organ reproduksi laki-laki yaitu:
skrotum, testis, saluran pengeluaran, kelenjar aksesori, dan penis.
a.
Skrotum
(Kantong Pelir)
Merupakan
kantung pembungkus testis. Struktur skrotum terdiri dari kulit, fasia (selaput
pembungkus otot), dan otot polos. Pada skrotum terdapat otot krenmaster yang
bertugas mengatur suhu testis beberapa derajat lebih rendah dari suhu tubuh.
b.
Testis
Berfungsi
menghasilkan sperma dan hormon androgen. Pada laki-laki terdapat sepasang (dua
buah) testis yang berbentuk oval dengan ukuran panjang 4-5 cm, dan diameter 2,5
cm.
Tempat
pembentukan sperma di dalam testis terjadi pada tubulus seminiferus yang
terdapat lapisan epitelium germinal yang mengandung sel-sel batang
(spermatogonium), sel sertoli (memberi nutrisi untuk spermatozoid), dan sel
leydig (mensekresi hormon androgen).
c.
Saluran
reproduksi
1)
Epididymis,
berfungsi sebagai tempat pematangan dan penyimpanan sperma
untuk sementara.
2)
Vas
Deferens, berfungsi untuk mengangkut Sperma dari epididimis
menuju Kantung sperma (vesika seminalis).
3)
Duktus Ejakulatorius, berfungsi menyemprotkan sperma hingga masuk ke dalam uretra dan
selanjutnya mengalirkannya ke luar.
4)
Uretra, berfungsi sebagai
saluran semen dari kantung mani dan sebagai alat ekskresi (membuang urin).
d. Kelenjar aksesori
1) Vesikula Seminalis, berfungsi
menyekresikan cairan kental yang mengandung zat-zat makanan bagi sperma (semen).
Menyekresikan prostaglandin
yang berfungsi merangsang kontraksi otot
uterin untuk mendorong semen mencapai uterus
2) Kelenjar Prostat, berfungsi menyekresikan cairan encer
seperti susu yang bersifat basa sehingga dapat menyeimbangkan keasaman residu
urin di uretra dan keasaman vagina
3) Kelenjar Cowper
(Bulbouretra), berfungsi
menyekresikan cairan yang berfungsi sebagai pelumas
e.
Penis
Penis
berfungsi sebagai organ kopulasi serta pengeluaran urine dan semen.
Gambar
Organ Reproduksi Laki-laki
2.
Hormon
Reproduksi Laki-laki
Hormon yang
berperan dalam reproduksi laki-laki diproduksi oleh tiga kelenjar hormon yaitu
testis, hipofisis, dan hipotalamus. Macam-macam hormon kelamin laki-laki yang
dihasilkan oleh kelenjar tersebut antara lain:
a.
Hormon
Testikular
1)
Testosterone,
berfungsi:
a.
Saat
janin, berperan dalam diferensiasi saluran kelamin internal dan eksternal,
serta menstimulasi penurunan testis ke dalam skrotum.
b.
Masa
pubertas, berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan ciri-ciri
seks sekunder.
2)
Androstenedion,
sebagai prekusor hormon estrogen pada laki-laki.
3)
Dihidrotestosteron,
untuk pertumbuhan prenatal dan diferensiasi genitalia laki-laki.
4)
Inhibin
dan protein pengikat androgen, dihasilkan oleh sel sertoli dan berfungsi merespon
FSH.
b.
Hormon
Hipofisis
1)
FSH
(follicle stimulating hormone), berperan dalam spermatogenesis
2)
LH
(luteinizing hormone), merangsang sel leydig di dalam testis untuk berkembang
dan mensekresikan testosterone.
c.
Hormon
Hipotalamus
GnRH (gonadotropin
releasing hormon), berfungsi merangsang hipofisis mengeluarkan LH dan FSH.
3.
Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma yang terjadi di
tubulus seminiferus. Spermatogenesis memerlukan waktu skitar 74 jam.
Tahap-tahap spermatogenesis adalah sebagai berikut:
Gambar
Spermatogenesis di tubulus seminiferus
B. SISTEM REPRODUKSI PADA WANITA
1.
Organ
Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanaita dibedakan menjadi organ
reproduksi luar dan organ reproduksi dalam :
a.
Organ
reproduksi luar (vulva/pudendum):
1)
Mons pubis,
merupakan jaringan
lemak berkulit ditutupi rambut setelah masa pubertas.
2)
Labia major,
berfungsi melindungi vagina
3)
Labia
minor, berfungsi melindungi vagina
4)
Klitoris,
merupakan organ erektil
5)
Vestibula,
area yang dikelilingi labia minor, menutupi lubang uretra, mulut vagina, dan
saluran kelenjar Bhatolin.
6)
Mulut
vagina/Selaput dara (hymen), merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh
darah.
b.
Organ
reproduksi dalam :
1)
Ovarium/
indung telur
Terdapat
sepasang terletak di rongga pelvis (panggul), berbentuk seperti kenari dengan
ukuran panjang 3-5 cm, lebar 2-3 m, dan tebal 1 cm. Berfungsi sebagai tempat
oogenesis, menghasilkan ovum dan hormone estrogen dan progesterone.
2)
Tuba
falopi (oviduct),
Oviduk
berfungsi menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus. Terdapat sepasang,
dengan panjang 10 cm. terdapat ujung terbuka berbentuk corong yang disebut
infundibulum. Dinding tuba falopi terdapat silia untuk menggerakkan oosit ke
uterus.
3)
Uterus
Berfungsi
sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Uterus berbentuk
seperti buah pir terbalik. Dinding uterus terdiri dari perimetrium (terluar),
myometrium (tengah, terdiri dari otot polos), dan endometrium (terdalam) yang
berfungsi sebagai tempat implantasi zigot dan pertumbuhan janin.
4)
Vagina
Merupakan
tabung fibromuskula, memiliki dinding yang berlipat-lipat, elastis, dan
dilapisi epitel pipih berlapis banyak yang memiliki reseptor untuk estrogen.
Vagina berfungsi sebagai organ kopulasi.
Gambar organ reproduksi wanita
2.
Hormon
Reproduksi Wanita
Hormon
kelamin wanita diproduksi oleh ovarium, uterus, plasenta, hipofisis, dan
hipotalamus.
a.
Estrogen
b.
Progesterone
c.
LH (luteinzing hormone)
d.
FSH (follicle stimulating hormone)
e.
GnRH (gonadotropin realeasing hormone)
f.
HCG (human corionic gonadotropin)
g.
Laktogen
plasenta/ human placental lactogen
(HPL) atau somatomammotropin korionik
h.
Tirotropin
i.
Relaksin
j.
Prolactin
k.
Oksitosin
l.
CRH (coricotropin releasing hormone)
m.
Prostaglandin
3.
Oogenesis
Oogenesis
merupakan pembentukan gamet betina (sel telur/ovum) yang terjadi di dalam
ovarium. Proses ini ditandai adanya perubahan oogoniun (sel germinal) menjadi
oosit (calon ovum) yang akan mengalami pemasakan sehingga menjadi ovum.
4. Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi merupakan siklus pemasakan sel telur (ovum) di dalam
ovarium. Siklus menstruasi berlangsung sebagai akibat dari adanya pengendalian
oleh berbagai hormon, baik hormon hipotalamus-hipofisis maupun dari ovarium. Pada
umumnya, rentang siklus menstruasi pada wanita adalah 28 hari. Berikut adalah
gambar dan penjelasan tentang menstruasi pada manusia.
|
Siklus
menstruasi diawali oleh perkembangan folikel yang dipicu oleh hormon FSH dari
kelenjar pituitary bagian depan. Folikel yang sedang berkembang akan
mengeluarkan estrogen yang berperan dalam merangsan penebalan endometrium dan
menekan sekresi FSH, serta merangsang pengeluaran LH dari pituitary bagian
depan. LH bertanggung jawab terhadap pemasakan folikel agar dapat berkembang
dengan sempurna. apabila folikel telah masak, ovum akan keluar dari ovarium
dan sisa folikel tetap tertinggal di ovarium. Proses keluarnya ovum dari
ovarium disebut ovulasi.
Di bawah
pengaruh LH, sisa folikel di ovarium berubah menjadi korpus luteum dan selama
beberapa hari akan menghasilkan progesterone, yaitu hormon yang berfungsi
mempertahankan ketebalan endometrium dan perkembangan kelenjar air susu.
Apabila
fertilisasi tidak terjadi, pengeluaran progesterone dari korpus luteum akan
segera terhenti, kemudian kadar progesterone dalam darah menurun, sehingga
ketebalan endometrium tidak dapat dipertahankan. Akhirnya, endometrium
meluruh dan siklus menstruasi dimulai kembali.
|
5.
Pembuahan,
Kehamilan, Kelahiran
Pembuahan
Pembuahan atau fertilisasi
adalah penyatuan sel gamet (sel kelamin) jantan (sperma) dan betina (ovum).
yang akan menghasilkan zigot. Pada manusia ovum yang telah masak yang
dikeluarkan saat ovulasi di saluran reproduksi wanita dapat dibuahi sprema dari
laki-laki akan menjadi zigot dan akan berkembang menjadi embrio di dalam
uterus/Rahim wanita.
Kehamilan
Kehamilan/ pregnansi/ gestasi
adalah perkembangan zigot menjadi embrio/ janin di dalam uterus/rahim ibu
hingga siap untuk dilahirkan.
Kelahiran
Pengeluaran individu muda (bayi)
dari tubuh induk (ibu) disebut kelahiran. Faktor yang memicu kelahiran tidak
diketahui dengan jelas. Tetapi, proses tersebut diduga diawali oleh adanya
hormon relaksin yang dikeluarkan oleh plasenta. Relaksin berfungsi meningkatkan
fleksibilitas jaringan di daerah panggul (pelvis) dan pelebaran mulut
rahim/serviks. Pelebaran serviks menghasilkan reflex pengeluaran oksitosin dari
hipotalamus, selanjutnya oksitosin akan merangsang otot Rahim untuk
berkontraksi sehingga bayi terdorong turun ke jalan lahir.
Turunya bayi ke jalan lahir akan
menyebabkan serviks dan dinding vagina semakin meregang. Hal ini menyebabkan
pengeluaran oksitosin yang lebih banyak, sehingga kontraksi dinding uterus juga
semakin kuat. Keadaan demikian terus berlangsung hingga akhirnya bayi terdorong
sepenuhnya dari dalam Rahim, dan terjadilah kelahiran.
6.
Laktasi
Laktasi adalah proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI (air susu
ibu). Laktasi dipengaruhi oleh hormon sebagai berikut:
a.
Pada saat
kehamilan estrogen merangsang perkembangan saluran kelenjar, dan progesterone
merangsang pembentukan alveolus pada payudara. Penurunan estrogen dan
progesterone akibat plasenta saat kelahiran akan memicu laktasi.
b.
HPL (human Placental Lactogen), dikeluarkan
oleh plasenta sejak 2 bulan kehamilan. Hormon ini berperan dalam pertumbuhan
payudara, putting, dan areola.
c.
Prolactin
dan somatomammotropin korionik merangsang perkembangan kelenjar mamae.
d.
Oksitosin
merangsang pengeluaran susu.
C. GANGGUAN
PADA SISTEM REPRODUKSI
1.
Gangguan
Sistem reproduksi Laki-laki
a.
Disfungsi
ereksi (impotensi)
b.
Kanker
penis
c.
Hipogonadisme,
yaitu penurunan fungsi testis akibat gangguan hormon
d.
Kriptorkidisme,
yaitu kegagalan testis turun ke dalam skrotum saat bayi.
e.
Uretitis
(radang uretra)
f.
Epididimisitis
(radang epididymis)
g.
Orkitis
(radang testis)
h.
Prostatitis
(radang kelenjar prostad)
2.
Gangguan
sistem reproduksi wanita
a.
Dismenore
(nyeri haid)
b.
Penyakit
radang panggul (PRP) atau radang saluran genitalia.
c.
Kanker
payudara
d.
Amenore
primer, yaitu tidak menstruasi sampai usia 17 tahun.
e.
Ovarium
poliklistik, terdapat banyak kista pada ovarium.
f.
Kanker
vagina
g.
Kanker
serviks
h.
Kanker
ovarium
i.
Endometriosis,
terdapat jaringan endometrium di luar uterus.
j.
Penyempitan
tuba falopi
k.
Mola
hidatidosa (hamil anggur)
l.
Mioma
uterus, tumor jinak pada rahim.